TikTok Shop Dikabarkan Dekati E-commerce Lokal, Begini Kata Ekonom



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TikTok Shop dikabarkan bahwa akan kembali dibuka. Dimana ada informasi beredar bahwa TikTok Shop kini tengah mendekati e-commerce lokal. 

Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, jika kabar TikTok Shop akan bergabung dengan platform e-commerce lokal benar, maka menjadi langkah yang tepat.  

"Kalau berdiri sendiri TikTok Shop akan sulit bersaing dengan platoform e-commerce yang sudah existing. Strategi yang baik adalah kerjasama atau kolaborasi atau penempatan saham dengan e-commerce yang ada," kata Bhima dihubungi Kontan.co.id, Kamis (23/11).


Adapun kerja sama dapat dilakukan dengan berbagi teknologi, layanan, logistik hingga pembayaran. Bhima mengatakan jika TikTok Shop akhirnya memilih bergabung dengan e-commerce eksisting akan jadi win win solution jika ingin kembali membuka bisnisnya di Indonesia.

Baca Juga: Bakal Buka Lagi, TikTok Shop Dikabarkan Dekati E-Commerce Lokal

Ia mengingatkan, berbisnis e-commerce di Indonesia bukan hal yang mudah. Meski pasar ekonomi digital di sini besar, namun e-commerce kata Bhima harus bersaing ketat.

"Saat mau bikin bisnis sendiri jangan lupa bisnis e-commerce di Indonesia berdarah-darah butuh banyak modal karena sejak awal bisnis e-commerce di Indonesia ini ada bakar uang promosi dan lainnya kecuali ada inovasinya layanan baru. Jadi memang harus kolaborasi," kata Bhima.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, ekonomi digital di Indonesia memang memiliki potensi yang sangat besar. Bahkan kata Teten termasuk terbesar di Asia Tenggara. Namun potensi  besar tersebut, ternyata 60% e-commerce di Indonesia berasal dari asing

Teten mengatakan, TikTok Shop boleh dibuka kembali asalkan harus memiliki badan hukum di Indonesia. 

"Jadi sekarang TikTok [Shop] boleh bikin buka kembali tapi harus punya badan hukum Indonesia harus terpisah dari medsosnya sehingga dia harus pisah dari satu platform," kata Teten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi