JAKARTA. Pertemuan antara direksi PT Pertamina (Persero) dengan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, tak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan tim, terutama soal harga bahan bakar minyak yang didapat dari impor. “Tadi yang hadir hanya Pak Suhartoko (Vice President Distribution Fuel and Marketing Pertamina), direksi lainnya sedang ada di acara Ritz. Pak Hartoko tidak pernah tahu berapa harga beli secara riil. Dia hanya memesan volume (minyak),” ungkap anggota tim reformasi, Djoko Siswanto, Rabu (3/12). Djoko menjelaskan, pemerintah melalui timnya--dikenal juga sebagai Tim Anti-Mafia Migas-- ingin mendapatkan penjelasan tentang harga BBM impor, termasuk diskon yang didapat dari pembelian rutin dalam jumlah besar seperti selama ini.
Tim anti mafia migas akan panggil Petral
JAKARTA. Pertemuan antara direksi PT Pertamina (Persero) dengan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, tak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan tim, terutama soal harga bahan bakar minyak yang didapat dari impor. “Tadi yang hadir hanya Pak Suhartoko (Vice President Distribution Fuel and Marketing Pertamina), direksi lainnya sedang ada di acara Ritz. Pak Hartoko tidak pernah tahu berapa harga beli secara riil. Dia hanya memesan volume (minyak),” ungkap anggota tim reformasi, Djoko Siswanto, Rabu (3/12). Djoko menjelaskan, pemerintah melalui timnya--dikenal juga sebagai Tim Anti-Mafia Migas-- ingin mendapatkan penjelasan tentang harga BBM impor, termasuk diskon yang didapat dari pembelian rutin dalam jumlah besar seperti selama ini.