JAKARTA. Setelah melalui serangkaian analisis dari diskusi dan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan, akhirnya Tim Rerformasi Tata Kelola Migas menyampaikan rekomendasi pertamanya, yakni PT Pertamina (Persero) menghentikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin RON 88 atau Premium. Sebaliknya, tim tersebut merekomendasikan agar Pertamina melakukan importasi bensin RON 92 atau sejenis Pertamax.”Kapan bisa diterapkan, kita sudah konsultasi dengan Pertamina. Pertamina bisa kira-kira sekitar 2 bulan,” ucap Ketua Tim, Faisal Basri, Minggu (21/12). Faisal menuturkan, proses transisi kemungkinan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, dan tim akan memberikan tenggat waktu hingga lima bulan ke depan. “Kita kasih waktu ke Pertamina, kalau 2 bulan sangat mepet,” imbuh dia.
Tim Anti-Mafia Migas usulkan impor Premium dihapus
JAKARTA. Setelah melalui serangkaian analisis dari diskusi dan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan, akhirnya Tim Rerformasi Tata Kelola Migas menyampaikan rekomendasi pertamanya, yakni PT Pertamina (Persero) menghentikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin RON 88 atau Premium. Sebaliknya, tim tersebut merekomendasikan agar Pertamina melakukan importasi bensin RON 92 atau sejenis Pertamax.”Kapan bisa diterapkan, kita sudah konsultasi dengan Pertamina. Pertamina bisa kira-kira sekitar 2 bulan,” ucap Ketua Tim, Faisal Basri, Minggu (21/12). Faisal menuturkan, proses transisi kemungkinan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, dan tim akan memberikan tenggat waktu hingga lima bulan ke depan. “Kita kasih waktu ke Pertamina, kalau 2 bulan sangat mepet,” imbuh dia.