JAKARTA. Setelah mengorek keterangan dari berbagai pihak hingga akhir pekan lalu, tim pencari fakta kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah atau biasa disebut Tim Delapan menemukan sejumlah kejanggalan. Usai memeriksa Antasari Azhar, Anies Baswedan, anggota Tim Delapan, mengakui adanya kejanggalan atas testimoni dugaan suap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selama ini, polisi menyebut temuan aliran duit ke pimpinan KPK berasal dari testimoni Antasari saat bertemu dengan Anggoro Widjojo di Singapura. Namun, menurut pengakuan Antasari, ia menemui Anggoro justru untuk menyelidiki dugaan suap. Antasari mengaku telah merekam percakapan dengan Anggoro di Singapura, lantas polisi memintanya memberikan keterangan mengenai isi rekaman itu. "Yang menjadi pertanyaan kami adalah, apakah polisi yang memintanya membikin laporan, atau dia (Antasari) yang berinisiatif?" tutur Anies di kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Minggu (8/11).
Tim Delapan Temukan Kejanggalan pada Pengakuan Ary dan Antasari
JAKARTA. Setelah mengorek keterangan dari berbagai pihak hingga akhir pekan lalu, tim pencari fakta kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah atau biasa disebut Tim Delapan menemukan sejumlah kejanggalan. Usai memeriksa Antasari Azhar, Anies Baswedan, anggota Tim Delapan, mengakui adanya kejanggalan atas testimoni dugaan suap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selama ini, polisi menyebut temuan aliran duit ke pimpinan KPK berasal dari testimoni Antasari saat bertemu dengan Anggoro Widjojo di Singapura. Namun, menurut pengakuan Antasari, ia menemui Anggoro justru untuk menyelidiki dugaan suap. Antasari mengaku telah merekam percakapan dengan Anggoro di Singapura, lantas polisi memintanya memberikan keterangan mengenai isi rekaman itu. "Yang menjadi pertanyaan kami adalah, apakah polisi yang memintanya membikin laporan, atau dia (Antasari) yang berinisiatif?" tutur Anies di kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Minggu (8/11).