JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan Tim Tanggap Darurat (TTD) pasca gempa bumi 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (7/12) lalu. Tim tersebut terdiri dari Badan Geologi, Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral dan Batubara (Minerba), Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas), dan Ditjen Ketenagalistrikan (Gatrik) guna mengupayakan pemulihan dampak gempa bumi tersebut. TTD Kementerian ESDM yang dipimpin oleh Kepala Badan Geologi Ego Syahrial telah bertugas sejak Kamis (8/12) lalu hingga keadaan darurat dinyatakan selesai oleh Pemerintah. Dari aspek geologi, TTD Kementerian ESDM bertugas untuk melakukan pemeriksaan, penelitian, dan pemetaan daerah terdampak. Hasil dari kegiatan tersebut digunakan sebagai dasar rekomendasi teknis untuk penanganan pasca bencana, khususnya terkait dengan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, serta upaya untuk meningkatkan mitigasi. "Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan bahwa kejadian gempa bumi Pidie Jaya diakibatkan oleh pergerakan sesar aktif. Selain itu, kerusakan tersebar di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireun," kata dia Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamuji dalam siaran pers, Selasa, (20/12).
Tim ESDM rancang pemulihan dampak gempa Pidie
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan Tim Tanggap Darurat (TTD) pasca gempa bumi 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (7/12) lalu. Tim tersebut terdiri dari Badan Geologi, Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral dan Batubara (Minerba), Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas), dan Ditjen Ketenagalistrikan (Gatrik) guna mengupayakan pemulihan dampak gempa bumi tersebut. TTD Kementerian ESDM yang dipimpin oleh Kepala Badan Geologi Ego Syahrial telah bertugas sejak Kamis (8/12) lalu hingga keadaan darurat dinyatakan selesai oleh Pemerintah. Dari aspek geologi, TTD Kementerian ESDM bertugas untuk melakukan pemeriksaan, penelitian, dan pemetaan daerah terdampak. Hasil dari kegiatan tersebut digunakan sebagai dasar rekomendasi teknis untuk penanganan pasca bencana, khususnya terkait dengan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, serta upaya untuk meningkatkan mitigasi. "Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan bahwa kejadian gempa bumi Pidie Jaya diakibatkan oleh pergerakan sesar aktif. Selain itu, kerusakan tersebar di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireun," kata dia Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamuji dalam siaran pers, Selasa, (20/12).