KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah membentuk tim gugus tugas sinkronisasi. Tim ini salah satunya bertugas melakukan sinkronisasi dengan pemerintahan saat ini agar Prabowo-Gibran dapat segera menjalankan program-programnya. Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, tim transisi menjadi penting untuk mendiskusikan beberapa program yang akan dijalankan. Terutama program limpahan dari pemerintahan lama. Pemerintahan baru tentu membutuhkan semacam input dari institusi pemerintahan lama terkait kondisi yang akan mereka hadapi terutama di proses transisi pemerintahan.
Misalnya bagaimana kondisi APBN yang merupakan representasi dari kebijakan fiskal. Apakah kemudian APBN berdasarkan data terakhir itu cukup mampu dalam mengakomodasi berbagai program pemerintahan baru dan potensi limpahan dari program pemerintahan lama. "Pemerintahan baru saya kira bisa menerima masukan terkait bagaimana kondisi APBN terutama dalam konteks ruang kebijakan fiskal yang bisa dilakukan atau digunakan dalam menjalankan program belanja di pemerintahan baru," ujar Yusuf saat dihubungi Kontan, Senin (3/6).
Baca Juga: Tim Prabowo-Gibran Temui Sri Mulyani, Bahas Transisi dan Sinkronisasi Anggaran Selain itu masukkan juga bisa berbentuk tantangan yang akan dihadapi terutama dari sisi kebijakan fiskal. Seperti misalnya bagaimana mendorong ekspansif fiskal yang relatif aman terutama di periode ketika era suku bunga relatif masih tinggi. Sebab, kondisi era suku bunga yang tinggi akan memberikan pengaruh, terutama dalam keberlanjutan fiskal di jangka menengah hingga panjang. Hal ini karena sebelumnya pemerintah sudah punya Framework kebijakan fiskal yang di dalamnya juga mengatur bagaimana target-target dari kebijakan fiskal ingin dicapai. Seperti misalnya rahasia utang kemudian bagaimana proporsi belanja dan sebagainya. Hal-hal tersebut bisa didiskusikan oleh tim transisi dan otoritas dari pemerintahan lama. Terakhir dan tidak kalah penting, tentu tim transisi juga bisa mendengar pandangan dari otoritas terkait dari pemerintahan lama. "Yakni terkait program-program yang ingin dijalankan pemerintahan baru, apakah kemudian ada risiko dibaliknya, kemudian tantangan yang akan dihadapi ketika menjalankan program tersebut," jelas Yusuf.
Baca Juga: Tim Transisi Prabowo-Gibran Temui Menkeu Sri Mulyani, Bahas Soal Ini Sebelumnya, Wakil Ketua Gugus Tugas Sinkronisasi Ahmad Muzani mengatakan, tim gugus tugas sinkronisasi diminta untuk melakukan sinkronisasi dengan kementerian-kementerian. Komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi perlu dilakukan agar Prabowo-Gibran dapat segera melaksanakan program-program yang dijanjikan sebelumnya. "Karena pemerintahan yang akan datang ingin cepat terhadap pelaksanaan program-program yang merupakan janji kampanye kami pada saat pemilihan umum yang lalu," kata Muzani. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat