JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), lewat Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Senin (29/9) memberangkatkan Tim Inspeksi ketenagalistrikan untuk melakukan penyelidikan atas ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kanci, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/9). Meskipun tidak menelan korban jiwa ledakan yang terjadi Jumat pukul 13.00 WIB harus diketahui penyebab pastinya agar tidak terulang lagi. Menurut rilis dari situs Kementerian ESDM, tim inspeksi yang diberangkatkan sebanyak tiga orang inspektur ketengalistrikan. Tim tersebut akan langsung menuju lokasi PLTU untuk melakukan inspeksi menyeluruh untuk mengetahui penyebab ledakan, melakukan pertemuan dengan operator PLTU tersebut. Perlu diketahui, PLTU Cirebon berkapasitas 1 x 660 MW di atas lahan seluas 150 ha, terletak 10 kilometer (km) sebelah timur Kota Cirebon, Jawa Barat. PLTU dengan investasi mencapai US$ 877 juta tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Energi dan Sumber daya Mineral, Jero Wacik pada 18 Oktober 2012.
Tim inspeksi selidiki ledakan PLTU Kanci, dikirim
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), lewat Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Senin (29/9) memberangkatkan Tim Inspeksi ketenagalistrikan untuk melakukan penyelidikan atas ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kanci, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/9). Meskipun tidak menelan korban jiwa ledakan yang terjadi Jumat pukul 13.00 WIB harus diketahui penyebab pastinya agar tidak terulang lagi. Menurut rilis dari situs Kementerian ESDM, tim inspeksi yang diberangkatkan sebanyak tiga orang inspektur ketengalistrikan. Tim tersebut akan langsung menuju lokasi PLTU untuk melakukan inspeksi menyeluruh untuk mengetahui penyebab ledakan, melakukan pertemuan dengan operator PLTU tersebut. Perlu diketahui, PLTU Cirebon berkapasitas 1 x 660 MW di atas lahan seluas 150 ha, terletak 10 kilometer (km) sebelah timur Kota Cirebon, Jawa Barat. PLTU dengan investasi mencapai US$ 877 juta tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Energi dan Sumber daya Mineral, Jero Wacik pada 18 Oktober 2012.