Tim kesenian Kemenpar hebohkan Japan Tourism Expo



KONTAN.CO.ID - Pentas tari yang dipersembahkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sukses menghebohkan Japan Tourism Expo (JTE) 2017 di Jepang. Bertempat di Tokyo International Exhibition Center (Tokyo Big Sight), Jepang, tim kesenian yang membawakan tarian tradisional tanah air berhasil menyihir Panggung Utama JTE 2017 dan pengunjung Paviliun Kemenpar.   Seperti diketahui, Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mengikuti pameran terbesar di Jepang yang dilaksanakan mulai tanggal 21 September 2017. Di panggung utama saat Indonesia tampil, ratusan pengujung JTE dibuat terpukau oleh tiga tarian dari tim kesenian Kemenpar dan Pemprov DKI Jakarta.   Tim kesenian Kemenpar diwakili oleh sanggar Artina Production Jakarta. Sanggar pimpinan Haryati Abelam itu membawakan tiga tarian yakni Naikonos Larik (Nusa Tenggara Timur), Tari Cendra (Bali), dan Maumere (Nusa Tenggara Timur). Rombongan yang dipimpin Kepala Bidang Pameran Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Ricky Fauzi sukses mengajak ratusan pengunjung bergoyang Maumere.   Apalagi, DKI Jakarta juga memberikan hiburan yang menghebohkan dengan diwakili Sanggar Selendang Merah dan pemusik Margasari Kacrit Putra, Jakarta. Para pengunjung JTE 2017 langsung diperkenalkan budaya Indonesia dengan tarian, mereka naik ke panggung dan ikut menari. Suasana begitu menghebohkan, karena tim Kemenpar membawa seluruh pengunjung yang dekat panggung untuk menari, mereka diberikan selendang dan ikut bergoyang Maumere. Bukan hanya di panggung, Tim kesenian Indonesia juga menebarkan pesonanya di depan Paviliun Indonesia.  ”Karena dengan mengenal tarian, itu juga sama dengan memperkenalkan Indonesia,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana dalam keterangan yang diterima KONTAN, Kamis (28/9).   Seni tarian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Seni pertunjukan dalam konteks industri pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata yang sangat penting dan menarik, khususnya apabila dikaitkan dengan kegiatan wisata budaya.   Seperti diketahui, perhelatan JTE memang bursa pariwisata tahunan terbesar di Jepang, acara ini diikuti lebih dari 1.100 buyers dan seller dari 150 negara dengan 1.100 booth dan ditargetkan akan dikunjungi lebih dari 175.000 pengunjung.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina