JAKARTA. Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai jika pembentukan tim reformasi tata kelola migas (RKTM) hanya sebatas penyampaian gagasan melalui media massa. "Saya lihat tim reformasi lebih banyak hanya menyampaikan gagasan di media. Itu kurang baik bagi masyarakat," kata Komaidi Notonegoro dalam acara diskusi, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12). Dirinya mempertanyakan langkah tim RKTM yang langsung membidik Petral selaku anak buah pertamina sebagai sarang mafia migas. Sebab, ujarnya, sangat dikhawartirkan jika tim yang dibentuk oleh Menteri ESDM Sudirman Said itu berdasarkan opini masyarakat tanpa kajian lebih lanjut. "Petral sering dituduh sarang mafia oleh publik, tetapi saya khawatir, tim ini cuma memanfaatkan informasi publik terhadap petral," ujarnya.
Tim mafia migas diduga hanya gunakan opini publik
JAKARTA. Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai jika pembentukan tim reformasi tata kelola migas (RKTM) hanya sebatas penyampaian gagasan melalui media massa. "Saya lihat tim reformasi lebih banyak hanya menyampaikan gagasan di media. Itu kurang baik bagi masyarakat," kata Komaidi Notonegoro dalam acara diskusi, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12). Dirinya mempertanyakan langkah tim RKTM yang langsung membidik Petral selaku anak buah pertamina sebagai sarang mafia migas. Sebab, ujarnya, sangat dikhawartirkan jika tim yang dibentuk oleh Menteri ESDM Sudirman Said itu berdasarkan opini masyarakat tanpa kajian lebih lanjut. "Petral sering dituduh sarang mafia oleh publik, tetapi saya khawatir, tim ini cuma memanfaatkan informasi publik terhadap petral," ujarnya.