Jakarta. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasai 54 jenazah pesawat Trigana PK-YRN yang menghantam bumi, Minggu (16/8/2015). Ke-54 jenazah tersebut masih dalam proses dimasukan ke dalam kantung, sebelum di evakuasi menggunakan helikopter. "Evakuasi dilakukan dengan cara
hoisting (menurunkan tali dari helikopter,red)," ujar Deputi Operasi Basarnas, Mayjen TNI, Heronimus Guru, Selasa, (18/8/2015).
Menurutnya metode evakuasi terpaksa dilakukan dengan cara
hoisting atau gantung lantaran cuaca sangat ekstrem. Jenazah digantungkan kemudian di angkut satu per satu menggunakan helikopter. "Tergantung cuaca dan avtur, dengan cara itu pesawat pasti bolak-balik," katanya. Jenazah sementara akan dikumpulkan di Oksibil, untuk kemudian dibawa ke Bandara Sentani, dan ke Jayapura, Papua. "Teknisnya belum tahu, apakah akan ditumpuk atau dibawa satu-satu," pungkasnya. Sebelumnya Basarnas memastikan telah menemukan serpihan pesawat Trigana dengan nomor penerbangan IL-256 rute Jayapura-Oksibil tersebut. Serpihan pesawat berjenis ATR-42 itu, berada pada tebing pegunungan yang berada di distrik Okbape.
"Lokasi tersebut berada pada 7 nautical mil atau 14 kilometer dari bandara Oksibil," ujar Heronimus. Seperti diketahui, pesawat Trigana dengan nomor registrasi PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS). Pesawat
take off dari Bandara Sentani pukul14.22 LT ETA, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 LT. Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil. Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut. (Taufik Ismail) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto