JAKARTA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil mengambil seluruh DNA yang terdapat dalam 22 kantong jenazah pesawat Sukhoi Superjet 100. Selanjutnya, DNA ini akan diproses dan dibandingkan dengan data ante mortem yang diperoleh dari keluarga korban pesawat naas tersebut.Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Sukanto, Brigadir Jenderal Polisi Agus Prayitno menjelaskan, pemeriksaan post mortem hingga pengambilan sampel DNA dari 22 kantong jenazah telah selesai. Menurutnya, proses pengumpulan data post mortem dilakukan berbagai ahli seperti odontologi forensik, patologi forensik, antropologi forensik dan sidik jari. "Setelah dikelompokkan maka akan segera dilakukan tes DNA," katanya, Selasa (15/5).Tes DNA akan dilakukan di Laboratorium Pusdokkes Polri di Cipinang. Menurut Agus, proses pemeriksaan ini akan memakan waktu hingga paling cepat dua minggu.Agus membantah telah mengantongi identitas korban meski sudah ada sidik jari yang teridentifikasi. Dia beralasan, tim DVI harus mencocokan data itu dengan data ante mortem. Dia juga membantah ada temuan jasad utuh. Menurutnya, temuan itu tidak ada. Sebelumnya beredar kabar ada temuan satu jasad utuh yang diduga pilot Sukhoi Superjet 100. "Kami juga belum mengidentifikasi jasad yang diduga sebagai pilot," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tim selesai ambil sampel DNA 22 kantong jenazah
JAKARTA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil mengambil seluruh DNA yang terdapat dalam 22 kantong jenazah pesawat Sukhoi Superjet 100. Selanjutnya, DNA ini akan diproses dan dibandingkan dengan data ante mortem yang diperoleh dari keluarga korban pesawat naas tersebut.Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Sukanto, Brigadir Jenderal Polisi Agus Prayitno menjelaskan, pemeriksaan post mortem hingga pengambilan sampel DNA dari 22 kantong jenazah telah selesai. Menurutnya, proses pengumpulan data post mortem dilakukan berbagai ahli seperti odontologi forensik, patologi forensik, antropologi forensik dan sidik jari. "Setelah dikelompokkan maka akan segera dilakukan tes DNA," katanya, Selasa (15/5).Tes DNA akan dilakukan di Laboratorium Pusdokkes Polri di Cipinang. Menurut Agus, proses pemeriksaan ini akan memakan waktu hingga paling cepat dua minggu.Agus membantah telah mengantongi identitas korban meski sudah ada sidik jari yang teridentifikasi. Dia beralasan, tim DVI harus mencocokan data itu dengan data ante mortem. Dia juga membantah ada temuan jasad utuh. Menurutnya, temuan itu tidak ada. Sebelumnya beredar kabar ada temuan satu jasad utuh yang diduga pilot Sukhoi Superjet 100. "Kami juga belum mengidentifikasi jasad yang diduga sebagai pilot," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News