Timah kemungkinan gagal capai target produksi 2010



JAKARTA. PT Timah Tbk, eksportir timah terbesar di dunia, kemungkinan tidak bisa mencapai target produksi tahun ini karena tingginya curah hujan. Emiten berkode TINS ini juga tengah mencoba menegosiasikan kembali suplainya dengan konsumen yang memiliki kontrak jangka panjang. Corporate Secretary PT Timah Tbk Abrun Abubakar menjelaskan, Timah kemungkinan memproduksi timah sebanyak 40.000 metrik pada tahun 2010. Sebelumnya, Timah mematok target produksi sebesar 45.000 ton. Penjualan di pasar spot, yang biasanya mencuil 20-30% dari total volume, telah mandek karena adanya perkiraan harga akan meningkat lagi. Anjloknya produksi timah dari PT Timah ini makin menyusutkan persediaan timah di pasar global. Padahal, kinerja timah tahun ini terbilang kinclong di London Metal Exchange, dengan membukukan harga yang paling tinggi sepanjang tahun ini pada awal Oktober 2010 lalu. Barclays Capital memprediksi, timah di pasar global akan kekurangan suplai sebanyak 15.000 ton pada tahun 2011; angka yang paling besar sejak 2003. "Kami sedang berbicara dengan para buyer, jika memang produksi kami tidak mampu memenuhi permintaan karena buruknya cuaca, seberapa besar (nominal) yang akan bisa dikurangi dari kontrak-kontrak kami," kata Abrun di jakarta, Selasa (12/10). Saat ini, imbuh Abrun, Timah tengah meminta buyer untuk merenegosiasi pengiriman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: