KONTAN.CO.ID - Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan melakukan moratorium izin tambang bijih timah kembali mengerek harga komoditas ini. Rabu (23/8), harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,86% ke US$ 20.525 per ton. Dalam sepekan, harganya telah melesat 2,49%. Sebelumnya, Erzeldi mengatakan, pemberlakukan moratorium merupakan upaya pemerintah mengoptimalkan pengelolaan tambang dan menimalisir kerusakan lingkungan di daerah tersebut. Tapi di sisi lain, langkah tersebut dikhawatirkan mengganggu pasokan timah global. Moratorium ini terutama dikhawatirkan mengganggu pasokan ke China. Selama ini China selalu menjadi negara terbesar tujuan ekspor timah hasil permurnian dari Indonesia. "Kalau melihat data impor China di bulan Juni, impor timah dari Indonesia mencapai 84.000 ton," kata Analis Asia Tradepoints Futures Andri Hardianto, Kamis (24/8).
Timah terdongkrak moratorium izin
KONTAN.CO.ID - Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan melakukan moratorium izin tambang bijih timah kembali mengerek harga komoditas ini. Rabu (23/8), harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,86% ke US$ 20.525 per ton. Dalam sepekan, harganya telah melesat 2,49%. Sebelumnya, Erzeldi mengatakan, pemberlakukan moratorium merupakan upaya pemerintah mengoptimalkan pengelolaan tambang dan menimalisir kerusakan lingkungan di daerah tersebut. Tapi di sisi lain, langkah tersebut dikhawatirkan mengganggu pasokan timah global. Moratorium ini terutama dikhawatirkan mengganggu pasokan ke China. Selama ini China selalu menjadi negara terbesar tujuan ekspor timah hasil permurnian dari Indonesia. "Kalau melihat data impor China di bulan Juni, impor timah dari Indonesia mencapai 84.000 ton," kata Analis Asia Tradepoints Futures Andri Hardianto, Kamis (24/8).