Timah (TINS) akan Gunakan Carbon Capture Storage untuk Tekan Emisi di Unit Produksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) berencana memanfaatkan teknologi penangkapan karbon (carbon capture storage/CCS) untuk menekan emisi karbon yang dihasilkan dari unit produksinya. 

Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal menjelaskan, TINS telah menyiapkan peta jalan transisi energi dari jangka pendek hingga panjang. Pada program yang sudah berjalan saat ini, Timah telah memanfaatkan biodiesel B35 pada alat produksi dan elektirifkasi kendaraan operasional. 

Dalam jangka menengah, TINS berencana memanfaatkan PLTS di unit produksi dan perkantoran. Kemudian di 2026, Ahmad menyatakan, pemanfaatan Biodiesel B40 akan diimplementasikan untuk menunjang penurunan emisi.  


Baca Juga: Ini Strategi Timah (TINS) Genjot Kinerja Operasional Hingga Akhir Tahun

Pada program transisi energi jangka panjang (2030-2060) Timah juga telah melakukan kajian dan implementasi CCS di unit produksi. 

“Teknologi ini akan menangkap emisi karbon yang timbul untuk mengurangi emisi di udara dan menyimpan karbon dalam peralatan atau tempat khusus,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Senin (27/11). 

Selanjutnya, Timah juga akan menguatkan konsistensi penggunaan biodiesel (B50 hingga B80) sehingga pemanfaatan bahan bakar ramah lingkungan terus meningkat. 

Tidak hanya itu, pihaknya juga memanfaatkan biomassa sebagai co-firing di PLTU untuk mengurangi konsumsi batubara. Melalui cara ini, Timah melihat pasokan energi dari pembangkit bisa tetap stabil dengan emisi yang lebih rendah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi