Timah (TINS) berbalik untung pada semester I 2021, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk memperbaiki kinerja bottom line pada paruh pertama tahun ini. Pada semester I 2021 ini, emiten timah berkode saham TINS tersebut berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 270,09 miliar setelah sebelumnya mencatatkan rugi tahun berjalan Rp 390,07 miliar di semester I 2020.

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, Wibisono mengatakan bahwa TINS terus berbenah memperbaiki kinerjanya pada semester pertama di tahun 2021. 

“Hal ini terlihat dari membaiknya performa finansial yang terus tumbuh dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” kata Wibisono dalam keterangan tertulis.


Perbaikan kinerja bottom line TINS didapat ketika TINS mencatatkan penurunan volume produksi. Dalam catatan perusahaan, produksi bijih timah TINS berjumlah 11.457 ton di semester I 2021, turun 54% dibanding realisasi semester I 2020 yang mencapai: 25.081 ton. 

Baca Juga: Media Nusantara Citra (MNCN) merombak jajaran komisaris dan direksi

Segendang sepenarian, produksi logam timah TINS juga mengalami penurunan sekitar 57% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula 27.833 ton di semester I 2020 menjadi 11.915 ton di semester I 2021. Seturut produksi logam timah yang menyusut, volume penjualan timah TINS juga mengalami penurunan sekitar  60% dari semula 31.508 ton di semester I 2020 menjadi 12.523 ton di semester I 2021.

Penurunan volume produksi dan volume penjualan terjadi seiring harga jual rata-rata yang naik sekitar 69% dari semula US$ 16.461 per metrik ton di semester I 2020 menjadi US$ 27.858 per metrik ton di semester I 2021, menurut catatan internal perusahaan. 

Namun, mengutip laporan keuangan interim perusahaan, pendapatan usaha TINS menyusut dari semula Rp 8,03 triliun di semester i 2020 menjadi Rp 5,87 triliun di semester I 2021.

Untungnya, TINS berhasil menekan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Tercatat, beban pokok pendapatan TINS mengalami penurunan 50,35% yoy menjadi Rp 5,87 triliun di semester I 2021. Sebelumnya, beban pokok pendapatan TINS mencapai Rp 7,81 triliun di semester I 2020.

Baca Juga: Masih karena pandemi, kinerja Tourindo Guide (PGJO) lesu hingga semester I 2021

Penurunan juga dijumpai pada beban keuangan TINS yang menciut dari semula Rp 388,03 miliar di semester I 2020 menjadi Rp 192,64 miliar di semester I 2021.

Wibisono mengatakan, kinerja anak perusahaan terus bertumbuh dan diharapkan mampu menopang pencapaian kinerja TINS sampai dengan akhir tahun 2021.

“Peningkatan permintaan logam seiring meredanya pandemi Covid-19 mendorong stabilnya harga logam yang berdampak juga berkembangnya industri hilir logam timah, diharapkan menjadi salah satu motor pendongkrak kinerja TINS di tahun pemulihan ini,” kata Wibisono.

Selanjutnya: Semester I, Nusantara Infrastructure (META) bukukan laba bersih Rp 24,22 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi