Timah (TINS) Cetak Rugi Bersih Rp 87,45 Miliar per Kuartal III-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Timah Tbk (TINS) mengalami tekanan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Emiten pertambangan pelat merah ini mengalami rugi bersih hingga Rp 87,45 miliar per kuartal III-2023.

Realisasi tersebut berbanding terbalik dari kondisi keuangan TINS pada periode yang sama tahun lalu. Di mana TINS meraup laba bersih hingga Rp 1,14 triliun. Akibatnya, TINS membukukan rugi bersih per saham sebesar Rp 12 dari sebelumnya laba bersih per saham Rp 154.

Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/11), menurunnya bottomline TINS tidak terlepas dari melemahnya pos pendapatan. Produsen logam timah ini hanya membukukan pendapatan Rp 6,37 triliun, merosot 37,42% dari pendapatan sepanjang periode Januari-September 2022 yang kala itu mencapai Rp 10,18 triliun.


Jika dirinci, jumlah pendapatan berdasarkan letak geografis, Penjualan ekspor mendominasi dengan Rp 5,05 triliun, disusul Penjualan lokal senilai Rp 1,31 triliun.

Baca Juga: PT Timah Kejar Pendapatan Rp 12 Triliun, Ini Strategi Bisnis & Rekomendasi Saham TINS

Secara garis besar, hampir seluruh komponen pendapatan TINS menurun. Penjualan logam timah yang masih menjadi tulang punggung pendapatan TINS, yakni sebesar Rp 4,50 triliun, menurun 42,7% secara year-on-year (YoY) dari akhir September 2022 yang mencapai Rp 7,86 triliun.

Kemudian ada penjualan Tin chemical  yang sebesar Rp 559,21 miliar, turun  44,8% secara yoy. Kemudian penjualan dari komoditas batubara senilai Rp 664,67 miliar atau turun tipis dari sebelumnya Rp 665,21 miliar.

Emiten yang berbasis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini juga membukukan penjualan tin solder senilai Rp 203,19 miliar, menurun 17,53% dari posisi yang sama tahun lalu di angka Rp 246,4 miliar.

Namun, segmen Jasa galangan kapal TINS berhasil tumbuh 222,89% menjadi Rp 180,22 miliar dari sebelumnya hanya Rp 55,81 miliar. TINS juga mengantongi pendapatan lain-lain senilai Rp 231,13 miliar.

 
TINS Chart by TradingView

Di sisi lain, TINS berhasil menekan sejumlah beban yang ditanggungnya. Misalkan beban pokok pendapatan yang menjadi komponen beban terbesar berhasil turun  26,77% menjadi Rp 5,79 triliun dari semula Rp 7,91 triliun.

Beban penjualan juga berhasil ditekan hingga 24,02% menjadi Rp 91,28 miliar. Pun demikian beban keuangan yang menurun 3,2% menjadi Rp 144,6 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari