Timbal balik Nissan ke Renault saat krisis



BEIJING. Tak semua imbas krisis bersifat negatif. Buktinya, Renault-Nissan saling bahu membahu mengatasi masalah keuangan. Bila pada 1999, Renault telah menyelamatkan Nissan dari kolaps. Kini saat krisis melanda Eropa, giliran Nissan membalas budi.

Carlos Ghosn, Bos Renault-Nissan mengungkapkan, penghasilan Nissan yang positif menjadi alasan utama untuk membantu Renault menyusul penurunan pasar di Eropa.

"Saya pikir, tanpa aliansi ini Renault tidak akan bertahan menghadapi kondisi sulit yang tengah dialami semua produsen mobil di Eropa," ungkapnya seperti dilansir autonews (24/4). Ghosn menegaskan, pasar Eropa belum berakhir, walaupun dalam beberapa tahun ke depan situasinya masih berat.


Penjualan mobil baru di Eropa terpuruk pada Maret - terburuk sejak 14 tahun lalu - sehingga berdampak negatif pada produsen seperti Renault, Fiat dan PSA/Peugeot-Citroen. Ketiga perusahaan itu mengalami penurunan paling parah karena krisis hutang di Eropa membuat daya beli konsumen menurun drastis.

Pendaftaran mobil baru pada 27 negara anggota Uni Eropa termasuk Swiss, Norwegia dan Islandia pada Maret 2012 terpangkas 6,6% menjadi hanya 1,5 juta unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Cuma Volkswagen satu-satunya merek yang bisa menaikkan penjualan ditopang pasar Jerman yang masih kuat.

"Kondisinya akan sangat sulit bagi produsen mobil menghadapi kondisi ini tanpa aliansi dan dukungan pihak lain," beber Ghosn.

Februari 2012, Renault mengalami penurunan pendapatan sampai 39% menjadi 2,14 miliar euro. Namun, penurunan ini bisa dikompensasi oleh kenaikan pendapatan 3 persen yang dicatatkan Nissan. Saat ini, Renault memiliki 43,4%saham di Nissan sedangkan Nissan mengantongi 15% merek Prancis tersebut. (Agung Kurniawan | Bastian/Kompas.com)

Editor: