JAKARTA. Setelah aksi mogok lama tak membuahkan hasil, karyawan PT Freeport mencari cara lain. Mereka memblokade jalan dan bandara di sekitar lokasi pertambangan perusahaan di Timika, Papua. Situasi pun makin bergejolak. Akibatnya, aktivitas produksi Freeport merosot drastis. Pihak manajemen memutuskan hanya melakukan operasional dalam kapasitas terbatas.Juru Bicara PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait menyatakan, aktivitas operasi perusahaan saat ini hanya sebatas pemeliharaan pertambangan, misalnya menjaga dinding-dinding tambang supaya tidak longsor. Menurutnya, ini sesuai dengan permintaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Operasinya tidak berhenti total, tetapi berproduksi dalam kapasitas terbatas karena situasi keamanan," ujar Ramdani kepada KONTAN, Senin (17/10) malam. Sayangnya, ia enggan mengungkapkan data penurunan produksi tersebut.
Timika kian bergolak, Freeport kewalahan
JAKARTA. Setelah aksi mogok lama tak membuahkan hasil, karyawan PT Freeport mencari cara lain. Mereka memblokade jalan dan bandara di sekitar lokasi pertambangan perusahaan di Timika, Papua. Situasi pun makin bergejolak. Akibatnya, aktivitas produksi Freeport merosot drastis. Pihak manajemen memutuskan hanya melakukan operasional dalam kapasitas terbatas.Juru Bicara PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait menyatakan, aktivitas operasi perusahaan saat ini hanya sebatas pemeliharaan pertambangan, misalnya menjaga dinding-dinding tambang supaya tidak longsor. Menurutnya, ini sesuai dengan permintaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Operasinya tidak berhenti total, tetapi berproduksi dalam kapasitas terbatas karena situasi keamanan," ujar Ramdani kepada KONTAN, Senin (17/10) malam. Sayangnya, ia enggan mengungkapkan data penurunan produksi tersebut.