Timor Leste Sampaikan Komitmennya Menjadi Anggota Penuh ASEAN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Nusa Tenggara Timur. Setelah menyampaikan pidato pembukaan, Presiden Jokowi mempersilakan Perdana Menteri (PM) Timor Leste menyampaikan pandangan.

PM Timor Leste, Taur Matan Ruak menyampaikan terima kasih karena telah diundang pada KTT ke-42 ASEAN. Menurutnya, keikutsertaan Timor Leste pada KTT saat ini sangat penting untuk menjadi anggota ke-11 ASEAN.

Adapun saat ini Timor Leste saat ini mendapatkan status sebagai pengamat.


Baca Juga: Buka KTT ke-42 ASEAN, Jokowi : Kita Punya Aset Kuat Sebagai Epicentrum of Growth

Taur Matan mengatakan, Timor Leste akan memenuhi seluruh kewajiban untuk menjadi anggota penuh ASEAN.

“Kita telah mengambil berbagai langkah yang diperlukan dari sisi kita untuk memfokuskan diri untuk mendirikan infrastruktur yang esensial dan juga menciptakan suatu kondisi kondisi yang diperlukan sesuai dengan peta jalan yang disepakati,” jelas Taur Matan dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (10/5).

Taur Matan mencontohkan, pihaknya tengah mengembangkan Bandara Internasional Nicolau Lobato di Dili, pengembangan jaringan telekomunikasi, dan memperbaiki kondisi hospitality bagi para wisatawan untuk datang masuk ke fasilitas – fasilitas perdagangan di tempat restoran dan tempat konferensi.  

Selain itu, Timor Leste terus mendukung dan menjalankan berbagai hal sesuai dengan aturan-aturan internasional. Timor Leste juga berkomitmen untuk mendukung tujuan ASEAN yang terbuka, transparan, dan inklusif.

“Kita perlu menciptakan suatu kawasan yang harmonis karena ini menjadi satu-satunya jalan untuk membangun dan menjadikan ASEAN menjadi pusat pertumbuhan di tengah tensi yang tinggi diantara negara-negara besar,” kata Taur Matan.   

Baca Juga: Labuan Bajo Seperti Ibu Kota Negara saat Ada KTT ASEAN, Ini Buktinya

Disamping itu, Timor Leste mendukung kesatuan ASEAN dalam suatu arsitektur kawasan yang berevolusi dan menegakkan multilateralisme. Serta menanggapi adanya tantangan keamanan dan menjalankan prinsip ASEAN melalui pembangunan institusi. Serta penghormatan norma dan hukum internasional.

“Ini penting untuk menciptakan arsitektur kawasan, perdamaian, dan stabilitas bagi 620 juta masyarakat ASEAN,” ucap Taur Matan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi