JAKARTA. Sebanyak 55.285 suara untuk Pemilu Presiden 2014 di Surabaya, Jawa Timur, diduga merupakan suara siluman. Para pemilih itu diduga mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) lain tanpa menggunakan formulir A5. Temuan yang dihimpun Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Timur, suara yang berasal dari Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) itu tersebar di hampir 2.000 TPS di Surabaya. "Ini patut diduga, ada penggalangan massa secara masif untuk memilih capres tertentu," kata Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Jatim, Soepriyatno, Senin (14/7) malam. Sopriyatno mengatakan, timnya sudah menginstruksikan semua saksi TPS di Surabaya untuk tidak menandatangani berita acara penghitungan suara jika di Panitia Pemilu Kecamatan ditemukan dugaan suara siluman tersebut."Kami minta KPU membuka daftar DPKTb demi transparansi proses penghitungan suara," imbuh Soepriyatno. Dia mengatakan, bukan siapa yang dipilih oleh para pemilih dari DPKTb ini yang akan dipermasalahkan, melainkan alasan para pemilih ini tak menggunakan hak pilih di TPS yang ditentukan tanpa dilengkapi formulir A5 pula.Selain di Surabaya, suara siluman juga diduga ada di Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Sidoarjo, semuanya di Jawa Timur. "Data pastinya saat ini masih kami rekap bersama tim dari PKS," ujar Soepriyatno. (Achmad Faizal)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Timses Prabowo duga ada suara siluman di Surabaya
JAKARTA. Sebanyak 55.285 suara untuk Pemilu Presiden 2014 di Surabaya, Jawa Timur, diduga merupakan suara siluman. Para pemilih itu diduga mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) lain tanpa menggunakan formulir A5. Temuan yang dihimpun Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Timur, suara yang berasal dari Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) itu tersebar di hampir 2.000 TPS di Surabaya. "Ini patut diduga, ada penggalangan massa secara masif untuk memilih capres tertentu," kata Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Jatim, Soepriyatno, Senin (14/7) malam. Sopriyatno mengatakan, timnya sudah menginstruksikan semua saksi TPS di Surabaya untuk tidak menandatangani berita acara penghitungan suara jika di Panitia Pemilu Kecamatan ditemukan dugaan suara siluman tersebut."Kami minta KPU membuka daftar DPKTb demi transparansi proses penghitungan suara," imbuh Soepriyatno. Dia mengatakan, bukan siapa yang dipilih oleh para pemilih dari DPKTb ini yang akan dipermasalahkan, melainkan alasan para pemilih ini tak menggunakan hak pilih di TPS yang ditentukan tanpa dilengkapi formulir A5 pula.Selain di Surabaya, suara siluman juga diduga ada di Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Sidoarjo, semuanya di Jawa Timur. "Data pastinya saat ini masih kami rekap bersama tim dari PKS," ujar Soepriyatno. (Achmad Faizal)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News