Tinggal 20% anggota Asmindo belum miliki SVLK



JAKARTA. Tahun depan pemerintah memastikan akan memberlakukan sertifikasi sistem verifikasi legalitas kayu atau SVLK. Minat pelaku usaha untuk memiliki SVLK juga kian tinggi.

Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) mengklaim saat ini tersisa 20% dari anggotanya yang masih dalam proses sertifikasi.

Taufik Gani, Ketua Umum Asmindo mengatakan, mau tidak mau pelaku usaha mabel dan kerajinan memiliki SVLK agar tahun depan bisa ekspor. Karenanya, dari jumlah anggota Asmindo 2.876 anggota sudah ada sekitar 80% yang resmi memiliki SVLK. Sisanya, 20% akan tuntas tahun ini.


Meski memastikan anggotanya bakal memiliki SVLK. Taufik meminta pemerintah juga melakukan perbaikan dalam sisi perizinan. Misalnya dalam pemanfaatan hutan rakyat harus clean clear antara daerah dengan pusat. “Agar singkron dengan daerah,” tandas Taufik pada Minggu (1/3).

Sisa waktu sembilan bulan ini, pemerintah terus mempercepat dalam sertifikasi SVLK. Seperti yang telah dilakukan misalnya: penyederhanaan proses sertifikasi. Lalu pemberian sertifikasi secara berkelompok bagi industri berkapasitas hingga 6.000m3 per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan