MICHIGAN. Rabu (3/12) mungkin merupakan hari yang paling bersejarah bagi CEO General Motor Corp (GM) Rick Wagoner. Betapa tidak, pada hari itu, Wagoner harus menempuh perjalanan sepanjang 500 mil melintasi empat negara bagian menuju Washington DC. Di sana, dia akan meminta bantuan Kongres menyelamatkan perusahaannya yang terancam bangkrut untuk yang kedua kalinya. Dua minggu lalu, untuk mencapai Washington, Wagoner memilih terbang dengan menggunakan jet perusahaan. Namun kali ini, dia hanya menggunakan mobil perusahaan black hybrid Chevrolet Malibu dan menempuhnya lewat jalan darat. Dalam beberapa waktu tertentu, dia melakukan komunikasi lewat telepon selama duduk di kursi penumpang dan menggunakan kacamata hitam untuk melindungi matanya dari sinar panas matahari. Keputusan Wagoner untuk mengendarai mobil perusahaan ini bukan tanpa alasan. Penggunaan jet yang dia gunakan pada dua minggu lalu menuai banyak kritikan pedas dari beberapa kalangan. Dia dinilai tidak peka dan tidak melakukan penghematan di saat perusahaannya terancam bangkrut.
Tinggalkan Jet, CEO GM Pergi ke Washington Naik Mobil Perusahaan
MICHIGAN. Rabu (3/12) mungkin merupakan hari yang paling bersejarah bagi CEO General Motor Corp (GM) Rick Wagoner. Betapa tidak, pada hari itu, Wagoner harus menempuh perjalanan sepanjang 500 mil melintasi empat negara bagian menuju Washington DC. Di sana, dia akan meminta bantuan Kongres menyelamatkan perusahaannya yang terancam bangkrut untuk yang kedua kalinya. Dua minggu lalu, untuk mencapai Washington, Wagoner memilih terbang dengan menggunakan jet perusahaan. Namun kali ini, dia hanya menggunakan mobil perusahaan black hybrid Chevrolet Malibu dan menempuhnya lewat jalan darat. Dalam beberapa waktu tertentu, dia melakukan komunikasi lewat telepon selama duduk di kursi penumpang dan menggunakan kacamata hitam untuk melindungi matanya dari sinar panas matahari. Keputusan Wagoner untuk mengendarai mobil perusahaan ini bukan tanpa alasan. Penggunaan jet yang dia gunakan pada dua minggu lalu menuai banyak kritikan pedas dari beberapa kalangan. Dia dinilai tidak peka dan tidak melakukan penghematan di saat perusahaannya terancam bangkrut.