Tinggalkan Saham dan Kripto, Investor Beralih Ke Aset Safe Haven Selama Mei 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar dipenuhi ketidakpastian selama bulan Mei 2023. Investor umumnya beralih meninggalkan aset berisiko kepada aset-aset aman (safe haven asset).

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, kondisi pasar di bulan lalu fokus pada pembicaraan plafon utang Amerika Serikat (AS) yang dinaikkan menjadi sebesar US$ 31 triliun. Adanya potensi gagal bayar utang membuat investor meninggalkan aset berisiko seperti kripto, saham, dan sebagainya.

Dalam kondisi tersebut, investor menghindari kekhawatiran risiko dan beralih ke mata uang aman seperti dolar AS (USD) ataupun dolar kanada (CAD). USD/IDR ditutup menguat 2,18% secara month on month (MoM) pada Rp 14.994 per dolar AS pada 31 Mei 2023. Senada, CAD/IDR menguat 2,32% MoM di Mei 2023.


“Sentimen utama yang mengangkat dolar AS karena permintaan untuk mata uang safe haven,” ucap Reza kepada Kontan.co.id, Minggu (4/6).

Baca Juga: Net Buy Asing Rp 722 Miliar Saat IHSG Naik Hari Ini (5/6), GOTO, BBCA, ASII Terbesar

Beralihnya investor kepada aset-aset aman tersebut secara bersamaan menekan aset berisiko seperti kripto. Harga Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar turun sekitar 7% MoM menuju US$ 27.219 di akhir Mei 2023. Senada, Ethereum (ETH) harus terkoreksi tipis 0,11% MoM ke harga US$ 1.874.

Pasar saham yang terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut terkoreksi 4,08% MoM. Sementara, kinerja pasar obligasi Indonesia yang tercermin dari Indonesia Composite Bond Index (ICBI) terpantau menguat 1.91% MoM ke level 363,61.

Terlepas dari sentimen global yang terjadi, Reza melihat Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang baik yang tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang tercatat lebih tinggi dari estimasi konsensus. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5.03% di kuartal I-2023 serta neraca perdagangan di Indonesia melanjutkan tren surplus US$ 3.94 miliar di April 2023.

Menurut Reza, investor tidak perlu panik dalam situasi sekarang dan bisa melakukan cicil beli pada reksadana saham memaksimalkan terkoreksinya IHSG. Selain itu, keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga di level 5,75% masih membuat obligasi menarik untuk dikoleksi.

Baca Juga: Rekap Kinerja Portofolio Investasi di Bulan Mei 2023, Dolar AS Paling Untung

Perencana Keuangan Finansia Consulting, Eko Endarto menyarankan emas sebagai aset yang mesti dipegang selama kondisi ketidakpastian. Di samping itu, sebaiknya mulai menyimpan uang tunai (cash).

Harga emas spot terkoreksi sekitar 1,41% MoM menuju US$ 1.962 per ons troi selama bulan Mei 2023. Emas antam harganya terkoreksi lebih dalam sekitar 10,82% MoM ke level Rp 947.000 per gram.

Eko menilai, investor jangka panjang semestinya tidak terpengaruh kondisi ekonomi jangka pendek dan risiko sesaat. Sebab, investor seharusnya mengenal dengan baik nilai aset investasi yang dikelola.

“Jadi tetap fokus dengan portofolio yang dimiliki,” ujar Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati