Tingginya dollar Australia membuat Ford bangkrut



LONDON. Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS) Ford mengumumkan akan menutup dua pabrik di Australia dan mengakhiri produksi di negara itu pada 2016.

Ford telah memproduksi mobil di Australia selama hampir 90 tahun tetapi akhir-akhir ini mereka mengalami kesulitan akibat tingginya biaya produksi dan menurunnya penjualan.

Penutupan pabrik di negara bagian Victoria itu mengakibatkan 1.200 orang akan kehilangan pekerjaan. Ford mulai memproduksi mobil di Australia pada 1925 dan merupakan produsen otomotif terbesar ketiga di negara itu.


"Kami memahami dampak keputusan ini pada tim kami," kata Presiden Ford Australia, Bob Graziano, pada wartawan di Melbourne, Kamis 23 Mei.

"Kami baru memutuskannya setelah mempelajari berbagai opsi dengan saksama,” lanjutnya.

Tingginya nilai dolar Australia telah menekan produsen otomotif dan membuat mobil buatan dalam negeri lebih mahal dibandingkan buatan luar negeri.

Bulan lalu, kompetitor utama Ford, Holden, mengatakan terpaksa memangkas 500 lapangan pekerjaan karena tingginya nilai dolar dan turunnya permintaan pasar.

Graziano mengatakan biaya produksi di Australia dua kali lebih besar dari Eropa dan empat kali lebih besar dari Asia.

Editor: