Tingginya Inflasi AS Pengaruhi IHSG, Simak Rekomendasi Saham dari Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 3,17% atau 216,36 poin ke level 6.599,84 pada perdagangan Kamis (12/5). IHSG sudah mengalami penurunan empat hari berturut-turut.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo mengatakan, pergerakan IHSG banyak dipengaruhi oleh sentimen kenaikan suku bunga The Fed dan tingkat inflasi tahunan di Amerika Serikat (AS). Walau melambat menjadi 8,3% di bulan April ketimbang 8,5% di bulan Maret.

William bilang angka tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 8,1% yang sulit untuk kembali ke masa pra-pandemi. "Tingginya inflasi AS dapat memberikan tekanan yang cukup besar ke pasar saham global dan pasar saham Indonesia," katanya pada Kontan, Kamis (12/5).


Meski demikian, William menilai IHSG seharusnya akan cukup kuat menahan tekanan kenaikan suku bunga The Fed. Mengingat, kondisi ekonomi dalam negeri yang solid dan neraca dagang Indonesia yang tetap surplus.

Baca Juga: IHSG Anjlok ke 6.599 pada Kamis (12/5) Diiringi Net Sell Asing di Saham Bank

Dalam jangka pendek, ia memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penurunannya lebih dulu dan menguji area support kuat selanjutnya di 6.480-6.523,9.

Selain sentimen dari global, adanya panic selling yang sedang terjadi di bursa saham Indonesia dan sentimen isu sell on May juga mempengaruhi pergerakan IHSG.

Investor asing juga terpantau keluar dari bursa-bursa saham regional. Mengutip RTI, investor asing membukukan jual bersih Rp 721,37 miliar pada Kamis (12/5). William menambahkan investor asing mulai keluar dari bursa regional disebabkan sentimen inflasi AS yang tinggi serta kekhawatiran akan adanya potensi terjadinya perang dunia 3.

Di tengah tren pelemahan IHSG, William menyarankan agar investor dan para pelaku pasar dapat mulai mempersiapkan strategi buy on weakness masing-masing dengan money management yang cukup ketat.

Baca Juga: Asing Buru Saham-Saham Ini Saat IHSG Kembali Terkoreksi Tajam, Kamis (12/5)

Adapun ia melihat saham-saham seperti ADRO, ELSA, dan IMJS menarik untuk dicermati. Ia menyarankan untuk buy saham ADRO dengan support 2.980 dan target harga di Rp 3.700- Rp 3.800.

Kemudian William memberikan rekomendasi BoW saham ELSA dengan support di Rp 266 dan target harga Rp 314- Rp 320, dan BoW saham IMJS dengan support di Rp 350 dan target harga di Rp 422- Rp 430.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi