Tingginya PHK Pengaruhi Konsumsi Masyarakat



JAKARTA. Krisis memang tak pandang bulu. Ketua Bidang Kerjasama dan Advokasi Gabungan Asosiasi Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Siswaja Lukman bilang, banyaknya PHK karyawan akhir-akhir ini jelas akan mempengaruhi tingkat konsumsi makanan dan minuman tahun depan. “Saya memprediksi, produk makanan minuman sekunder, yang biasa dikonsumsi untuk kenikmatan, yang terutama akan turun penjualannya,” kata Adhi. Yang dimaksud produk makanan tersebut misalnya panganan kecil atau snack. Meski begitu, ia masih berharap penjualan makanan dan minuman tahun depan bisa bertumbuh 5%-10% dari prediksi tahun ini yang sekitar Rp 350 triliun. Salah satu penopangnya mungkin adalah perkembangan penjualan produk makanan kemasan khusus yang isinya kebutuhan dasar. Karena, di tengah perlambatan finansial saat ini, banyak orang, khususnya kalangan menengah ke bawah, bakal lebih suka makan di rumah daripada di restoran.

Hartono Armadja, Direktur Pengelola PT Garudafood Putra Putri Jaya, produsen snack kemasan merek Kacang Garuda hingga Okki Jelly, mengakui bahwa kondisi di tahun depan akan lebih sulit dibandingkan dengan tahun ini. Tapi, menurutnya, bukan berarti penjualan para pebisnis makanan dan minuman pada tahun depan bakal sampai merosot drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: