KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat mengakui bahwa China memiliki kemampuan distribusi dan pemasaran mobil listrik yang sangat baik. Keberhasilan China di pasar itu pun mulai membuat AS khawatir. Menteri Energi AS, Jennifer Granholm, mengatakan bahwa pihaknya mulai prihatin dengan pengaruh China terhadap industri di AS. Di sisi lain, Granholm tetap percaya diri AS mampu menjadi pemain penting di sektor tersebut. Perusahaan mobil listrik asal China berhasil melahirkan produk dengan harga rendah. Langkah ini dikhawatirkan mampu merugikan produsen mobil besar AS, yang beberapa di antaranya baru-baru ini fokus pada kendaraan sport besar bertenaga bensin.
Baca Juga: Produsen Mobil Listrik Tiongkok Berbondong-bondong Masuk ke Pasar Australia Terkait hal itu, Granholm mengatakan AS tidak ingin China memiliki pengaruh yang besar di pasar panel surya. "Teknologi tenaga surya ditemukan di sini (AS) dan diabaikan serta dijauhi karena pasar sudah kebanjiran produk itu," katanya pada acara Axios di Washington hari Rabu (6/3), dikutip Reuters. Granholm mengatakan, produsen mobil AS dapat menurunkan harga kendaraan listrik dengan insentif dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS (IRA) dan program lainnya. Baca Juga: Mercedes-Benz Yakin Pasar Mobil Listrik Premium Akan Tumbuh Positif Tahun Ini