JAKARTA. Masih tingginya cadangan produksi nikel yang dimiliki oleh perusahaan tambang di Indonesia menjadi beban bagi pergerakan harga nikel. Mengutip Bloomberg, Selasa (22/12) pukul 12.37 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange merosot 0,80% ke level US$ 8.815 per metrik ton dibanding hari sebelumnnya. Namun dalam sepekan terakhir harga sudah melambung 3,09%. Ibrahim, pengamat komoditas PT SoeGee Futures menuturkan memang masih banyak perusahaan tambang yang mengalami kelebihan produksi. Selain karena produksi tidak dipangkas, permintaan yang sepi pun tidak mengeringkan pasokan di pasar. Sehingga efeknya level produksi saat ini masih terhitung tinggi.
Tingginya produksi bebani harga nikel
JAKARTA. Masih tingginya cadangan produksi nikel yang dimiliki oleh perusahaan tambang di Indonesia menjadi beban bagi pergerakan harga nikel. Mengutip Bloomberg, Selasa (22/12) pukul 12.37 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange merosot 0,80% ke level US$ 8.815 per metrik ton dibanding hari sebelumnnya. Namun dalam sepekan terakhir harga sudah melambung 3,09%. Ibrahim, pengamat komoditas PT SoeGee Futures menuturkan memang masih banyak perusahaan tambang yang mengalami kelebihan produksi. Selain karena produksi tidak dipangkas, permintaan yang sepi pun tidak mengeringkan pasokan di pasar. Sehingga efeknya level produksi saat ini masih terhitung tinggi.