Tingkat Efisiensi BUMN Anggota Holding Ultra Mikro Membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerjasama baik antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) anggota Holding Ultra Mikro menghasilkan tingkat efisiensi yang baik pula.

Nilai Cost of Fund (COF), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Cost to Income Ratio (CIR) di perusahaan pelat merah anggota Holding Ultra Mikro, yakni PT Pegadaian (Pegadaian), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Bank BRI (BRI) pada tahun 2022 lebih rendah daripada tahun 2021. Hal tersebut menjadi indikasi bahwa tingkat efisiensi menjadi lebih baik.

Direktur Utama PT Bank BRI Sunarso memaparkan rasio efisiensi periode September 2021 hingga September 2022.


Baca Juga: Holding Ultra Mikro Gelontorkan Kredit Hingga Rp 528 Triliun per September 2022

“Secara total, seluruh holding menghasilkan perbaikan efisiensi yang sangat baik,” ujar Sunarso, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (30/1).

Pegadaian memiliki COF yang awalnya sebesar 6,15% turun menjadi 4,69%, BOPO yang awalnya sebesar 75,50% turun menjadi 71,86%, dan CIR yang awalnya sebesar 63,00% turun menjadi 60,06 %.

BRI memiliki COF yang awalnya sebesar 2,14% turun menjadi 1,73%, BOPO yang awalnya sebesar 76,40% turun menjadi 62,52%, dan CIR sebesar 42,10% turun menjadi 37,11%.

Namun, efisiensi PNM justru tidak terlalu membaik karena peningkatan pada BOPO. PNM mengalami peningkatan BOPO dari yang awalnya sebesar 87,20% menjadi 89,20%.

Meski demikian, nilai COF dan CIR di PNM berada dalam kondisi yang tetap menggambarkan kenaikan tingkat efisiensi. Nilai COF yang awalnya sebesar 8,85 % turun menjadi 7,85%, dan CIR yang awalnya sebesar 77,40% turun menjadi 60,19%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi