SHANGHAI. Tingkat ekspor China terlihat masih melempem seiring permintaan global yang rendah. Kondisi ini kian membuat ketidakpastian atas ekonomi China semakin tinggi. Apalagi dari eksternal, China sempat mengalami perselisihan dengan presiden terpilih AS, Donald Trump. Sekadar informasi, data yang dirilis Departemen Perdagangan China menunjukkan, tingkat pengiriman barang ke luar negeri turun 6,1% dari tahun sebelumnya pada Desember. Sedangkan tingkat impor naik 3,1%. Alhasil, neraca perdagangan China berhasil menorehkan surplus sebesar US$ 40,8 miliar. Di sisi lain, melemahnya nilai tukar yuan mampu meminimalisir dampak pelemahan permintaan global. Hanya saja, faktor ini belum mampu mendongkrak penjualan. Informasi saja, sepanjang tahun lalu, yuan melemah 6,5% terhadap dollar AS dan terdepresiasi sebesar 6% terhadap keranjang mata uang utama dunia.
Tingkat ekspor China masih melempem
SHANGHAI. Tingkat ekspor China terlihat masih melempem seiring permintaan global yang rendah. Kondisi ini kian membuat ketidakpastian atas ekonomi China semakin tinggi. Apalagi dari eksternal, China sempat mengalami perselisihan dengan presiden terpilih AS, Donald Trump. Sekadar informasi, data yang dirilis Departemen Perdagangan China menunjukkan, tingkat pengiriman barang ke luar negeri turun 6,1% dari tahun sebelumnya pada Desember. Sedangkan tingkat impor naik 3,1%. Alhasil, neraca perdagangan China berhasil menorehkan surplus sebesar US$ 40,8 miliar. Di sisi lain, melemahnya nilai tukar yuan mampu meminimalisir dampak pelemahan permintaan global. Hanya saja, faktor ini belum mampu mendongkrak penjualan. Informasi saja, sepanjang tahun lalu, yuan melemah 6,5% terhadap dollar AS dan terdepresiasi sebesar 6% terhadap keranjang mata uang utama dunia.