Tingkat Hunian Hotel Nasional 60%



JAKARTA. Libur panjang di akhir tahun rupanya tidak bisa menggemukkan tingkat hunian alias okupansi hotel tahun ini. Lihat saja, hingga akhir 2009, tingkat hunian hotel nasional diperkirakan akan tetap berada di level 60%, sama seperti tahun lalu.

Kalau pun naik, kenaikannya tidak akan signifikan. "Paling hanya 1%-2% saja," ujar Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yanti Sukamdani.

Pemicu mandeknya pertumbuhan okupansi hotel tahun ini adalah krisis global yang menyapu perekonomian di sejumlah negara asal wisatawan asing alias wisatawan manca negara (wisman). Sepanjang tahun ini, jumlah wisman diperkirakan sebanyak 6,4 juta - 6,5 juta jiwa.


Dalam catatan PHRI, tingkat hunian hotel yang penuh berada di kawasan resor, seperti Bali, Yogyakarta, Puncak, dan Ancol. Sedangkan okupansi hotel di kawasan perkotaan besar, seperti Jakarta, jika dirata-rata hanya mencapai 55%-60%.

Liburan Natal dan pergantian tahun pada 31 Desember 2009 mendatang tak akan mampu mengerek tingkat hunian hotel di perkotaan besar. Pasalnya, "Banyak orang ke luar kota saat perayaan Natal, dan jumlah meeting juga berkurang," ujar Yanti. Maklum, sebagian besar hotel di Jakarta mengandalkan bisnis MICE (meeting, incentive, conference & exhibition).

Tren tingkat okupansi yang stagnan ini juga diakui oleh Direktur Marketing Hotel Santika Donny Tisnantoro dan Direktur Komunikasi Hotel Mulia Romy Herlambang, Senin (21/12).

Donny menyatakan, tingkat okupansi secara total di jaringan Hotel Santika mencapai 73,85% per 20 Desember 2009. "Mendekati tahun baru ini akan meningkat lagi, dan di Bali bisa 100%," ungkap Donny.

Misalnya saja di Hotel Santika Premier Jakarta, sebanyak 85% dari 275 kamar telah terisi. Jumlah ini naik dari realisasi tahun lalu yang besarnya sekitar 66%.

Sementara di Hotel Santika Premier Beach Resort Bali, sebanyak 80,38% dari 171 kamar telah terisi. Tahun 2008, tingkat okupansi hotel berbintang empat tersebut adalah 79%.

Setali tiga uang dengan di Hotel Mulia, Jakarta. Hingga akhir pekan lalu, papar Romy, 80% atau sekitar 796 dari 996 kamar yang tersedia di Hotel Mulia telah laku alias dihuni. Angka ini akan naik mendekati perayaan akhir tahun nanti. "Akhir tahun kami bisa full booked," katanya.

Tahun ini, bisnis perhotelan digempur oleh sejumlah peristiwa. Mulai dari krisis global, ancaman terorisme, pemilihan umum legislatif maupun presiden, hingga merebaknya swine flu. Toh, para pelaku di bisnis ini tetap bisa melalui badai-badai tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test