JAKARTA. Saham PT Bank Mandiri (BMRI) mencatatkan kenaikan yang cukup tinggi pada transaksi hari ini. Pada penutupan sesi I, saham BMRI melonjak 4,69% menjadi Rp 6.700. Lonjakan tersebut menyebabkan saham BMRI memimpin kenaikan di sektor finansial. Sebelumnya, saham BMRI sempat terbang hingga 5,5% menjadi Rp 6.750. Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang paling getol mengoleksi saham perbankan pelat merah ini antara lain: Samuel Sekuritas senilai Rp 70,02 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 50,78 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 48,63 miliar. Aksi beli investor atas saham ini terkait dengan tingkat inflasi Indonesia. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi November 2011 lalu sebesar 0,34%. Angka ini lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya yang minus 0,12%.Bila dihitung selama Januari hingga November 2011 lalu, laju inflasi sebesar 3,2%. Sementara year on year, inflasi November 2011 lalu sebesar 4,15%. Sedangkan inflasi komponen inti pada November 2011 sebesar 0,31%. Dengan inflasi inti year on year sebesar 4,44%.Rendahnya laju inflasi akan mendorong bank sentral untuk memangkas suku bunga acuannya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tingkat inflasi 0,34%, investor berburu saham BMRI
JAKARTA. Saham PT Bank Mandiri (BMRI) mencatatkan kenaikan yang cukup tinggi pada transaksi hari ini. Pada penutupan sesi I, saham BMRI melonjak 4,69% menjadi Rp 6.700. Lonjakan tersebut menyebabkan saham BMRI memimpin kenaikan di sektor finansial. Sebelumnya, saham BMRI sempat terbang hingga 5,5% menjadi Rp 6.750. Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang paling getol mengoleksi saham perbankan pelat merah ini antara lain: Samuel Sekuritas senilai Rp 70,02 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 50,78 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 48,63 miliar. Aksi beli investor atas saham ini terkait dengan tingkat inflasi Indonesia. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi November 2011 lalu sebesar 0,34%. Angka ini lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya yang minus 0,12%.Bila dihitung selama Januari hingga November 2011 lalu, laju inflasi sebesar 3,2%. Sementara year on year, inflasi November 2011 lalu sebesar 4,15%. Sedangkan inflasi komponen inti pada November 2011 sebesar 0,31%. Dengan inflasi inti year on year sebesar 4,44%.Rendahnya laju inflasi akan mendorong bank sentral untuk memangkas suku bunga acuannya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News