SYDNEY. Secara mengejutkan, tingkat inflasi Australia pada kuartal III semakin menggila. Bahkan kenaikannya melebihi prediksi yang telah dibuat para analis.Pada kuartal ketiga ini, Indeks Harga Konsumen (IHK) Australia naik 1,2%. Padahal, menurut Biro Statistik Australia, pada kuartal dua lalu tingkat inflasi sudah meningkat 1,5%. Sementara, nilai tengah 16 ekonom yang disurvei Bloomberg hanya memprediksi kenaikan sebesar 1% saja. Jika dibanding dengan tahun lalu, harga barang-barang sudah meningkat sebesar 5%. Adanya kenaikan harga tersebut diperkirakan akan membatasi ruang gerak bank sentral untuk menurunkan tingkat suku bunganya pada beberapa bulan ke depan. Asal tahu saja, pada bulan ini, Gubernur Bank Sentral Glen Stevens sudah memangkas tingkat suku bunga acuannya sebesai 1% menjadi 6%. Penurunan ini merupakan pemangkasan yang terbesar oleh bank sentral sejak terjadinya resesi pada 1992 lalu.
Tingkat Inflasi di Australia Semakin Menggila
SYDNEY. Secara mengejutkan, tingkat inflasi Australia pada kuartal III semakin menggila. Bahkan kenaikannya melebihi prediksi yang telah dibuat para analis.Pada kuartal ketiga ini, Indeks Harga Konsumen (IHK) Australia naik 1,2%. Padahal, menurut Biro Statistik Australia, pada kuartal dua lalu tingkat inflasi sudah meningkat 1,5%. Sementara, nilai tengah 16 ekonom yang disurvei Bloomberg hanya memprediksi kenaikan sebesar 1% saja. Jika dibanding dengan tahun lalu, harga barang-barang sudah meningkat sebesar 5%. Adanya kenaikan harga tersebut diperkirakan akan membatasi ruang gerak bank sentral untuk menurunkan tingkat suku bunganya pada beberapa bulan ke depan. Asal tahu saja, pada bulan ini, Gubernur Bank Sentral Glen Stevens sudah memangkas tingkat suku bunga acuannya sebesai 1% menjadi 6%. Penurunan ini merupakan pemangkasan yang terbesar oleh bank sentral sejak terjadinya resesi pada 1992 lalu.