Tingkat Inflasi Jerman Mulai Menjinak



FRANKFURT. Tingkat inflasi Jerman pada bulan Desember merosot ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Tentunya hal ini semakin membuka jalan bagi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memangkas suku bunga acuannya.

Menurunnya tingkat inflasi di Jerman tidak terlepas dari merosotnya harga minyak dunia lebih dari 75% dari harga tertingginya di bulan Juli sebesar US$ 147 per barel. Para ekonom memprediksi, bank sentral yang berbasis di Frankfurt tersebut bakalan memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin hari ini. Tujuannya tak lain untuk menggairahkan kembali pertumbuhan ekonomi Eropa yang belakangan melempem karena resesi.

“Dengan melorotnya tingkat inflasi di Jerman, ECB memiliki legitimasi yang dibutuhkan untuk menurunkan suku bunganya. Inflasi Jerman sebenarnya akan kembali negatif pada pertengahan tahun ini,” ujar Jens Kramer, ekonom NordLB di Hannover.


Berdasarkan Pusat Biro Statistik Jerman, tingkat inflasi tahun 2008 memiliki rata-rata 2,6%. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Pada bulan Desember, tingkat inflasi secara nasional hanya sebesar 1,1%. Sementara harga-harga mengalami kenaikan sebesar 0,3% pada bulan itu.

Catatan saja, perekonomian Jerman sudah mengalami kontraksi terparah dalam dua dekade terakhir di kuartal terakhir 2008. Menurunnya ekspor menjadi salah satu pemicunya. Pada 2008 lalu, pertumbuhan ekonomi Jerman mengalami perlambatan dari 2,5% menjadi 1,3%.

Sekadar mengingatkan, sejak Oktober lalu, ECB sudah beberapa kali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 175 basis poin menjadi 2,5%.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie