Tingkat kekosongan gedung perkantoran di Jakarta naik tipis 0,4%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat kekosongan gedung perkantoran di Jakarta alami peningkatan 0,4% menjadi 24,4%.

Head of Research Savills Indonesia, Anton Sitorus memaparkan total pasokan sepanjang tahun 2019 mencapai 6,6 juta m². Berdasarkan angka tersebut sekitar 262.400 m² merupakan pasokan baru.

Baca Juga: Properti pusat perbelanjaan catat penurunan kekosongan ruang di 2019

Sayangnya, tingkat penyerapan gedung kantor berada di level 152.000 m². "Sehingga mengakibatkan peningkatan kekosongan menjadi 24,4%," jelasnya di Jakarta, Rabu (22/1).

Adapun permintaan gedung kantor sepanjang tahun lalu didominasi dari gedung kantor kategori A yang mencapai 39% dan diikuti kategori B 28%. Selanjutnya disusul kategori premium dan kategori C masing-masing 28% dan 23%.

Berdasarkan harga, sepanjang tahun lalu rata-rata gedung perkantoran berhasil mempertahankan harga sewanya. Namun, untuk kategori premium terjadi penurunan harga sewa 2,2%. Secara rata-rata harga sewa kantor di area Central Business District (CBD) sepanjang tahun lalu stabil di level Rp 202.000 per m².

Baca Juga: Obligasi senior Bumi Serpong (BSDE) US$ 300 juta dapat peringkat Ba3 dari Moody's

Anton memproyeksikan secara konservatif tingkat kekosongan berangsur-angsur akan mengalami penurunan. Namun, ia menegaskan mulai pertengahan 2021 hingga 2023 pasokannya masih akan tinggi menjadi 1,2 juta m².

Adapun kategori A akan menjadi primadona dengan permintaan 56%. Dilanjutkan kategori premium 32% disusul kategori B 12%. "Sudirman dan Kuningan akan tumbuh paling banyak mencapai 76% dari total permintaan," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .