BEIJING. Data positif ekonomi datang dari China. Sepanjang Desember lalu, tingkat pertumbuhan pinjaman dan suplai uang China berhasil melampaui estimasi analis. Data yang ada menunjukkan, tingkat pinjaman baru yang digelontorkan mencapai 640,5 miliar yuan atau setara dengan US$ 101 miliar pada Desember. Angka tersebut melampaui estimasi 18 analis yang disurvei Bloomberg. Sementara, M2, yang merupakan pengukuran tingkat suplai uang China, naik 13,6%. Sebagai perbandingan, nilai tengah 18 analis yang disurvei Bloomberg adalah 12,9%. Peningkatan tersebut memberikan sinyal bahwa kondisi moneter di Negeri Panda mulai melonggar karena bank sentral sudah mempersiapkan sejumlah strategi jika sewaktu-waktu ada kejutan dari AS dan Eropa. "Data moneter ini jauh lebih baik ketimbang prediksi. Hal ini menandakan kondisi moneter China sudah mulai melonggar," jelas Liu Li-Gang, ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Hongkong. Liu memprediksi, bank sentral China akan memangkas tingkat Giro Wajib Minimum perbankan lagi sebelum perayaan tahun baru Imlek pada 23 Januari mendatang. "Pelonggaran tersebut akan semakin membantu soft landing pada perekonomian China," jelasnya. Data tersebut juga diikuti kenaikan pada pasar saham China. Pada pukul 10.53 waktu setempat, Shanghai Composite Index naik 1,5%. Di sepanjang pekan lalu, indeks Shanghai Composite turun 1,6%.
Tingkat kredit dan suplai uang di China tumbuh melampaui prediksi
BEIJING. Data positif ekonomi datang dari China. Sepanjang Desember lalu, tingkat pertumbuhan pinjaman dan suplai uang China berhasil melampaui estimasi analis. Data yang ada menunjukkan, tingkat pinjaman baru yang digelontorkan mencapai 640,5 miliar yuan atau setara dengan US$ 101 miliar pada Desember. Angka tersebut melampaui estimasi 18 analis yang disurvei Bloomberg. Sementara, M2, yang merupakan pengukuran tingkat suplai uang China, naik 13,6%. Sebagai perbandingan, nilai tengah 18 analis yang disurvei Bloomberg adalah 12,9%. Peningkatan tersebut memberikan sinyal bahwa kondisi moneter di Negeri Panda mulai melonggar karena bank sentral sudah mempersiapkan sejumlah strategi jika sewaktu-waktu ada kejutan dari AS dan Eropa. "Data moneter ini jauh lebih baik ketimbang prediksi. Hal ini menandakan kondisi moneter China sudah mulai melonggar," jelas Liu Li-Gang, ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Hongkong. Liu memprediksi, bank sentral China akan memangkas tingkat Giro Wajib Minimum perbankan lagi sebelum perayaan tahun baru Imlek pada 23 Januari mendatang. "Pelonggaran tersebut akan semakin membantu soft landing pada perekonomian China," jelasnya. Data tersebut juga diikuti kenaikan pada pasar saham China. Pada pukul 10.53 waktu setempat, Shanghai Composite Index naik 1,5%. Di sepanjang pekan lalu, indeks Shanghai Composite turun 1,6%.