KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat kunjungan di pusat belanja alias mall dikatakan mulai mengalami peningkatan, bahkan hampir mendekati kondisi sebelum Covid-19 terutama di mall menengah ke atas. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjelaskan bahwa memang ada potensi pemulihan dari segi pengunjung, meskipun belum mencapai tahap normal seperti 2019.

Terlebih saat ini masih banyak toko yang belum beroperasi secara penuh.  "Untuk emiten pengelola mall saat ini sangat tergantung dari kemampuan tenant," imbuh Okie, Sabtu (10/4). 

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah pada Senin (12/4), cermati saham pilihan analis

Okie melihat tekanan bagi emiten pengelola mall masih ada, namun kinerja dapat lebih baik dibanding tahun lalu. Dampak pengetatan aktivitas masih berpotensi memberikan tekanan pada semester I-2021. 

Namun, menjelang momentum lebaran umumnya trafik pada sektor tersebut memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya, hal tersebut dikarenakan masyarakat yang cenderung mengeluarkan pendapatannya baik THR maupun gaji pada momentum tersebut. 

"Secara historis sektor retail berkinerja lebih baik dibandingkan pengelola mall maupun F&B pada momentum tersebut," imbuhnya. 

Saat ini masyarakat akan beradaptasi dalam melakukan pengeluarannya, beberapa emiten yang telah memiliki toko digital atau bekerja sama dengan perusahaan e-commerce diharapkan mampu mengambil peluang dari peralihan adaptasi kebiasaan baru tersebut. 

Baca Juga: Setelah melemah sepekan, rupiah akan melanjutkan pelemahan pada Senin (12/4)

Dus, Okie melihat saham RALS, MAPI, dan LPPF berpotensi terkena dampak langsung dari momentum tersebut. Dia merekomendasikan beli saham RALS dengan target harga Rp 890, MAPI Rp 925, dan LPPF Rp 1.830. 

Saham lain yang bisa terkena dampak positif adalah ICBP dan MYOR yang produknya banyak dicari saat puasa. Sedangkan sektor pengelola mall masih belum ada rekomendasi.

Selanjutnya: IHSG rawan koreksi pada Senin (12/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi