Tingkat melek pasar modal Indonesia sangat minim



JAKARTA. Tingkat melek pasar modal dan investasi di pasar modal Indonesia masih sangat minim. Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya meningkatkan pemanfaatan produk dan jasa pasar modal kepada masyarakat.

Berdasarkan indeks literasi keuangan sektor jasa keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat pemanfaatan produk dan jasa pasar modal hanya 0,11%. Artinya, dari 100 penduduk Indonesia, hanya 1 orang yang aktif di pasar modal.

Adapun, jumlah masyarakat yang tergolong memiliki kemampuan cukup (well literate) mengenai pasar modal hanya 3,79%. Nah, sebagai salah satu upaya mendongkrak minat investasi, otoritas BEI rutin menggelar investor sumit dan capital market expo (ICME). 


Ini merupakan perhelatan ke enam sejak 2008 lalu. Pada acara yang mengusung tema Indonesia Capital Markets: An Engine of Economic Growth ini akan ada 28 emiten yang presentase. Acara ini akan berlangsung selama dua hari, 27 November 2013 dan 28 November 2013. 

"Investor yang telah mendaftar sebanyak 2.126, diharapkan per hari ada 2.500 orang yang akan hadir," ujar Ito Warsito, Direktur Utama BEI, Selasa (26/11).

Penyelenggaraan ICME ini dilakukan dua kali dalam setahun. Sebelumnnya, ICME dihelat di Surabaya, 30 Oktober dan 31 Oktober 2013. Di Surabaya ada 16 emiten yang turut serta. Acara ini menjadi ajang pertemuan antara investor dan emiten. Sehingga, jumlah investor saham diharapkan bisa meningkat. 

Menurut data otoritas BEI, jumlah investor saham saat ini mencapai 405.000 investor. Dibandingkan akhir tahun lalu, telah terjadi penambahan 46.000 investor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.