Tingkat okupansi hotel di Bali hanya 1%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani  menjelaskan tingkat hunian hotel di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan, pada Selasa (14/7), tingkat hunian hotel di Bali hanya sebesar 1%.

"Ini yang paling menyedihkan, [tingkat hunian hotel di] Bali itu 1%," ujar Hariyadi dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Panitia kerja (Panja) Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR, Selasa (14/7).

Bahkan menurutnya, sejumlah pelaku usaha di Bali malah menyebut tingkat hunian hotel di daerah tersebut masih 0%, alias tidak ada tamu hotel sama sekali.


Baca Juga: Kadin menyebut stimulus untuk industri pariwisata minim

Tak hanya Bali, sejumlah wilayah  pun masih mencatat tingkat hunian hotel relatif rendah. Misalnya Jakarta sebesar 15%, Batam 3%, Surabaya 10%, Makassar 6%, Yogyakarta 10%, Semarang 15%, Medan 10%.

Baca Juga: PHRI: Hotel dan restoran butuh dukungan modal kerja Rp 21,3 triliun

Kalau dilihat, tingkat okupansi hotel dan resor yang ada di Jawa  mengalami sedikit perbaikan. Lantaran tingkat okupansi hotel di Jawa mulai terisi pada akhir pekan.  "Ini hanya terjadi pada akhir pekan, misalnya seperti di daerah Lembang, Bandung itu betul memang agak sedikit naik, tetapi kita belum bisa pastikan apakah itu akan stabil karena pelonggaran PSBB transisi baru 3 minggu ini jadi kita belum tahu," tutur Hariyadi.

Hal senada pun disampaikan oleh Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pariwisata Kosmian Pudjiadi. Menurut dia, pada kuartal III ini, khususnya sejak ada relaksasi PSBB peningkatan kunjungan lokal via darat sudah terjadi. Tingkat okupansinya pun meningkat menjadi 10%-15%. Namun, hal yang sama tidak terjadi di Bali.

"Khusus untuk Bali karena pintu masuknya masih ditutup dan asing juga belum berani, lockdown, occupancy masih hampir 0%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon