Tingkat okupansi RSPI Group 70%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Meski banyak pemain, bisnis rumahsakit masih menjanjikan. Hal ini terlihat dari tingkat okupansi dari Rumahsakit Pondok Indah (RSPI) Group.

Sejauh ini, tingkat okupansi RSPI Group rata-rata mencapai 70%. Ini jelas tingkat okupansi yang lumayan tinggi. Kondisi ini membuat pertumbuhan bisnis rumahsakit ini kerap positif. Malah tahun lalu sempat mencapai dobel digit.

Tapi menurut Chief Executive Officer RSPI Group, Yanwar Hadiyanto kepada KONTAN.CO.ID, tingkat okupansi rumahsakit yang paling idel itu adalah bisa mencapai 80%. Tapi bukan sampai 100% seperti di industri perhotelan.


"Karena ada beberapa kamar dicadangkan untuk ICU. Ada juga untuk kamar infeksi dan isolasi. Kalau tidak ada pasien yang diisolasi berarti kosong. Selain itu kami juga menyiapkan kamar untuk pasien yang akan melakukan operasi pada besok pagi. Jadi memang tidak bisa okupansi yang penuh," katanya, Senin (15/1).

Karena menyasar segmen pasar menengah atas, maka manajemen RSPI Group bakal mengoptimalkan layanan ke konsumen. Ini penting supaya layanan yang diberikan rumahsakit ini bisa fokus. Jadi, kata Yanwar, sebaiknya rumahsakit tidak terpecah dalam membidik segmen pasar. Dan tidak menyasar ke dua-duanya, atau berada di tengah yakni menengah atas dan menengah bawah. "Banyak rumahsakit yang tidak bisa bertahan karena tidak jelas posisinya," tukasnya.

Berbicara pelayanan BPJS, RSPI telah memiliki rencana jangka menengah untuk membangun rumah sakit khusus BPJS agar dapat menyasar masyarakat lebih luas. "Maunya secepat-cepatnya. Tergantung opotunitas, artinya bila kita ingin masuk ke sana melalui jalur akuisisi tentunya akan lebih cepat. Kalau harus membangun sendiri tentu akan butuh waktu," tutup Yanwar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon