NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS ditutup menanjak, kemarin malam. Lonjakan tersebut berhasil mengantarkan Standard & Poor's 500 Index terbang ke level tertinggi sejak Juni 2008. Pemicunya adalah tingkat pengangguran AS yang secara tidak terduga melorot, serta kinerja perusahaan yang melampaui analis. Saham-saham yang mencatatkan kenaikan di antaranya Tyson Foods Inc dan JDS Uniphase Corp yang naik masing-masing 5,6%. Selain itu Aetna Inc juga melompat 12% dan Research In Motion Ltd naik 1,6%. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,3% menjadi 1.310,87. Dengan demikian, sejak 28 Januari lalu, indeks S&P sudah naik 2,7%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,3% menjadi 12.092,15. Padahal pada transaksi sebelumnya, Dow Jones sempat terseret ke teritori negatif seiring meningkatnya kecemasan kerusuhan Mesir. "Pemulihan yang terjadi terus berjalan meski lambat. Namun semuanya terlihat membaik. Saat ini, kecemasan pasar beralih pada krisis Mesir. Penguatan yang terjadi kemarin malam berhubungan dengan fundamental AS," ujar Timothy Ghriskey, chief investment officer Solaris Asset Management di New York.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tingkat pengangguran AS turun, bursa AS melaju kencang
NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS ditutup menanjak, kemarin malam. Lonjakan tersebut berhasil mengantarkan Standard & Poor's 500 Index terbang ke level tertinggi sejak Juni 2008. Pemicunya adalah tingkat pengangguran AS yang secara tidak terduga melorot, serta kinerja perusahaan yang melampaui analis. Saham-saham yang mencatatkan kenaikan di antaranya Tyson Foods Inc dan JDS Uniphase Corp yang naik masing-masing 5,6%. Selain itu Aetna Inc juga melompat 12% dan Research In Motion Ltd naik 1,6%. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,3% menjadi 1.310,87. Dengan demikian, sejak 28 Januari lalu, indeks S&P sudah naik 2,7%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,3% menjadi 12.092,15. Padahal pada transaksi sebelumnya, Dow Jones sempat terseret ke teritori negatif seiring meningkatnya kecemasan kerusuhan Mesir. "Pemulihan yang terjadi terus berjalan meski lambat. Namun semuanya terlihat membaik. Saat ini, kecemasan pasar beralih pada krisis Mesir. Penguatan yang terjadi kemarin malam berhubungan dengan fundamental AS," ujar Timothy Ghriskey, chief investment officer Solaris Asset Management di New York.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News