Tingkat Pengangguran Melonjak, Ritel Jerman Sepi



FRANKFURT. Secara tidak terduga, penjualan ritel di Jerman anjlok di bulan Desember setelah angka pengangguran semakin tinggi. Menurut data yang dilansir oleh Federal Statistics Office, dibanding pada bulan November, penjualan ritel turun 0,2%. Padahal, perkiraan tengah dari 32 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menunjukkan bahwa sektor ini akan membukukan peningkatan sebesar 0,5%. Saat ini, Jerman memang sedang memerangi resesi yang paling buruk sejak Perang Dunia II. Pemerintah juga memprediksi adanya penyusutan perekonomian sebesar 2,25% tahun ini. Asal tahu saja, tingkat pengangguran di Jerman melonjak ke level yang paling tinggi dalam tujuh bulan terakhir, di bulan Januari lalu. Pasalnya, perusahaan memangkas produksinya dan juga investasinya. "Orang-orang takut mereka akan terimbas resesi yang paling dalam sepanjang sejarah Jerman," kata Jens Kramer, Economist untuk Norddeutsche Landesbank di Hanover. Menurut data yang dilansir hari ini, dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan ritel mengkerut 0,3%. Tahun 2008, penjualan ritel berkurang 0,4%. Inflasi Jerman anjlok 1,1% di bulan Januari, level yang paling rendah dalam lima tahun terakhir ini. President Bundesbank, Axel Weber minggu lalu mengatakan, "Perekonomian riil tidak mampu mengelak dari dampak negatif krisis finansial flobal." Menurut data Federal Statistics Office yang dirilis pertengahan bulan lalu, perekonomian Jerman tergerus 2% di kuartal keempat tahun lalu. Metro AG, peritel terbesar di Jerman, awal bulan lalu juga telah melaporkan lambatnya penjualan. Perusahaan ini berniat untuk merumahkan 15.000 pekerjanya sebagai bagian untuk meningkatkan labanya dalam empat tahun ke depan. Asal tahu saja, tingkat pengangguran di Jerman semakin tinggi, menyentuh 7,8%.


Editor: