TOKYO. Secara mengejutkan, tingkat produksi Jepang pada Juli lalu meningkat. Kenaikan ini terjadi dalam dua bulan terakhir dalam situasi pemulihan ekonomi yang melamban.Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang melaporkan tingkat produksi naik 0,3% dibandingkan Juni lalu. Angka ini mengalahkan prediksi pasar yang sebelumnya memperkirakan tingkat produksi justru turun 0,3%.Pertumbuhan produksi ini disumbang oleh industri mesin, pupuk dan kertas. "Tingkat produksi kembali bergerak maju meski sempat terhenti sementara," kata Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang dalam rilisnya.Untuk bulan depan, beberapa perusahaan menargetkan tingkat produksi naik 1,6% dan 0,2% pada September.Jepang kini sedang menghadapi ketidakpastian akibat penguatan mata uang yen dan pertumbuhan ekonomi yang lambat di China dan Amerika. Maklum, China dan Amerika adalah pasar utama bagi eksportir Jepang. Bank sentral Jepang berencana menghapus kebijakan pengetatan moneter untuk menghadapi situasi yang muram ini. Selain itu, pemerintah Negeri Sakura ini juga tengah menyiapkan paket stimulus sebesar 920 miliar yen atau US$ 10,9 miliar untuk memperbaiki kondisi ekonomi dalam negerinya.
Tingkat produksi Jepang tumbuh 0,3% pada Juli lalu
TOKYO. Secara mengejutkan, tingkat produksi Jepang pada Juli lalu meningkat. Kenaikan ini terjadi dalam dua bulan terakhir dalam situasi pemulihan ekonomi yang melamban.Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang melaporkan tingkat produksi naik 0,3% dibandingkan Juni lalu. Angka ini mengalahkan prediksi pasar yang sebelumnya memperkirakan tingkat produksi justru turun 0,3%.Pertumbuhan produksi ini disumbang oleh industri mesin, pupuk dan kertas. "Tingkat produksi kembali bergerak maju meski sempat terhenti sementara," kata Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang dalam rilisnya.Untuk bulan depan, beberapa perusahaan menargetkan tingkat produksi naik 1,6% dan 0,2% pada September.Jepang kini sedang menghadapi ketidakpastian akibat penguatan mata uang yen dan pertumbuhan ekonomi yang lambat di China dan Amerika. Maklum, China dan Amerika adalah pasar utama bagi eksportir Jepang. Bank sentral Jepang berencana menghapus kebijakan pengetatan moneter untuk menghadapi situasi yang muram ini. Selain itu, pemerintah Negeri Sakura ini juga tengah menyiapkan paket stimulus sebesar 920 miliar yen atau US$ 10,9 miliar untuk memperbaiki kondisi ekonomi dalam negerinya.