Tingkatkan CASA jadi 59,62%, biaya dana CIMB Niaga turun ke level 3,67%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk terus berupaya memperbesar komposisi dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) terhadap total dana pihak ketiga (DPK).

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor M. Siahaan menyatakan posisi CASA bank pada 2020 mencapai 59,62% dibandingkan 2019 hanya 55,35%. 

“Ini perpindahan CASA 1% saya itu susah sekali sebetulnya. Namun sudah kita kerjakan sejak lima hingga enam tahun yang lalu. Sekarang lebih safety di level sekitar 60%,” ujar Tigor dalam paparan virtual pada akhir pekan lalu. 


Baca Juga: Perkuat tata kelola holding BUMN asuransi dan penjaminan, begini strategi IFG

Asal tahu saja, pada 2015, CASA Bank CIMB Niaga berada di posisi 46,81%. Adapun nilai CASA bank bersandi saham BNGA ini mencapai Rp 123,72 triliun pada akhir tahun lalu. Nilai itu meningkat % yoy dibandingkan 2019 sebesar Rp 108.26 triliun.

Tigor menambahkan dengan komposisi dana murah yang semakin menggemuk biaya dana atau cost of fund (CoF) bank berhasil ditekan menjadi 3,67% di penghujung 2020. Padahal pada 2019 masih di level 4,25% sedangkan CoF pada 2015 CoF berada di posisi 5,42%. 

Seiring dengan itu, Bank CIMB Niaga berhasil menekan biaya operasional dalam menjalankan bisnis. Tercermin dari cost of income ratio (CIR) BNGA berada di posisi 48,95%. Nilai itu membaik dibandingkan 2019 di posisi 49,07%.

Baca Juga: Per akhir tahun lalu, Indonesia Financial Group punya aset Rp 88 triliun

“Ini menggambarkan berapa besar pengeluaran yang dilakukan untuk mendapatkan pemasukan. Itu untuk menurunkan 1% hingga 2% susah, ini akan kita jaga di bawah 50%, mudah-mudahan tahun ini lebih baik dari 48%,” tambah Tigor. 

Sedangkan posisi kesehatan bank semakin sehat yang tergambar dari capital adequacy ratio (CAR) meningkat dari 21,47% di 2019 menjadi 21,92% pada akhir 2020. Tigor menyebut, dengan CAR yang dimiliki, bank cukup kuat dalam menjalankan bisnis.

Selanjutnya: Penurunan suku bunga acuan BI belum sebanding dengan penurunan SBDK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi