KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar berlomba untuk meluncurkan inovasi produk digital banking terkini. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan porsi dana murah seiring dengan risiko likuiditas yang berpotensi terjadi pada akhir tahun dan tahun depan. Sebagai gambaran saja, sampai Agustus 2018 berdasarkan data Bank Indonesia (BI) porsi dana murah industri perbankan sebesar 55%. Dana murah perbankan ini berasal dari tabungan yang naik 11% secara tahunan atau year on year (yoy) dan giro yang naik 7,1% yoy. Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan beberapa produk digital banking yang akan diluncurkan bank antara lain adalah pembukaan rekening dengan sidik jari dan video banking.
Tingkatkan dana murah, bank besar berlomba inovasi produk digital banking
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar berlomba untuk meluncurkan inovasi produk digital banking terkini. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan porsi dana murah seiring dengan risiko likuiditas yang berpotensi terjadi pada akhir tahun dan tahun depan. Sebagai gambaran saja, sampai Agustus 2018 berdasarkan data Bank Indonesia (BI) porsi dana murah industri perbankan sebesar 55%. Dana murah perbankan ini berasal dari tabungan yang naik 11% secara tahunan atau year on year (yoy) dan giro yang naik 7,1% yoy. Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan beberapa produk digital banking yang akan diluncurkan bank antara lain adalah pembukaan rekening dengan sidik jari dan video banking.