Tingkatkan Daya Saing Dengan Mengembangkan SDM



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pada tahun 2022, Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan daya saingnya. Menurut Institute for Management Development (IMD) dalam World Competitiveness Yearbook 2022, peringkat daya saing Indonesia mengalami penurunan dari posisi 37 pada tahun 2021 menjadi posisi 44. 

Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah tersebut agar Indonesia dapat menghadapi persaingan global dengan lebih baik.

Salah satu dari 7 Prioritas Nasional (PN) pemerintah dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 adalah Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing. 


Pemerintah memahami bahwa aset terbesar perusahaan adalah manusianya, seperti yang dikatakan oleh Jorge Paulo Lemann. Untuk itu, langkah-langkah konkret perlu diambil guna memperkuat sumber daya manusia Indonesia.

Baca Juga: Balai Kemenperin Kenalkan Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan ke Delegasi Colombo Plan

IMD mengidentifikasi efisiensi bisnis sebagai salah satu komponen penentu peringkat daya saing. Dalam hal ini, Indonesia berada pada posisi 31 dari 63 negara. Produktivitas dan efisiensi juga menjadi fokus utama dengan peringkat 51. 

Untuk meningkatkan hal ini, pelatihan dan pengembangan menjadi solusi yang penting. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Joel Rodriguez dan Kelley Walters dalam jurnal berjudul "The Importance of Training and Development in Employee Performance and Evaluation", pelatihan dan pengembangan merupakan alat vital yang tidak hanya meningkatkan kinerja karyawan, tetapi juga membantu mereka menjadi lebih efisien, produktif, puas, termotivasi, dan inovatif di tempat kerja.

Dalam hal ini, Pakar Public Speaking Indonesia, Ongky Hojanto, seorang motivator yang dipercaya oleh beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia, menyatakan bahwa pelatihan yang dirancang secara berjenjang dan dilakukan secara konsisten dengan metode yang tepat akan meningkatkan keterampilan karyawan dan berdampak pada kinerja mereka.

Baca Juga: Stunting dan Masa Depan Indonesia

Hojanto juga menekankan pentingnya aspek "know why" dalam pelatihan, yang melibatkan motivasi, mindset, dan penetapan tujuan. "Soft skill ini merupakan faktor krusial dalam meningkatkan motivasi kerja serta daya saing," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (13/7).

Dalam rangka mencapai target peningkatan daya saing, pemerintah dan perusahaan-perusahaan di Indonesia diharapkan untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mengembangkan sumber daya manusia. 

Pelatihan dan pengembangan yang berfokus pada aspek know how dan know why akan menjadi prioritas utama. Dengan demikian, diharapkan bahwa peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli