Tingkatkan Ekspor, Anak Usaha STAA Jalin Kerja Sama dengan Prima Multi Terminal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), PT Karya Serasi Jaya Abadi (KSJA) dan PT Prima Multi Terminal (PMT) telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengelolaan dan Pengoperasian Peralatan Ship Loading Conveyor di Lingkungan PT Prima Multi Terminal – Kuala Tanjung.

Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, diharapkan dalam kurun waktu enam bulan ke depan sejak penandatanganan, peralatan Ship Loading Conveyor dapat hadir dan segera beroperasi di lingkungan PT PMT.

Sehingga dapat lebih meningkatkan kegiatan kepelabuhanan, khususnya curah kering dan meningkatkan ekspor Palm Kernel Expeller (PKE) dan Palm Kernel Meal (PKM) dari grup STAA.

Baca Juga: Sumber Tani Agung Resources (STAA) Siapkan Capex Rp 482 Miliar Untuk Ekspansi Pabrik

"Diharapkan dapat meningkatkan kegiatan domestik dan ekspor curah kering di Kuala Tanjung, serta tidak menutup kemungkinan ke depannya dapat meningkatkan bisnis yang lebih besar lagi dengan PT PMT," ungkap Direktur Produksi STAA Go Kok Siang, dalam keterangan resminya, Jumat (5/8). 

Dia melanjutkan, pengoperasian Peralatan Ship Loading Conveyor ini sangat bermanfaat bagi kinerja grup STAA secara keseluruhan. Termasuk dapat memberi kelancaran kegiatan ekspor yang menjanjikan ke depannya, terutama dalam pengangkutan PKE dan PKM.  

Sebagaimana diketahui, STAA mempunyai Pabrik Kernel Crushing Plant (KCP) dengan kapasitas produksi 300 ton/hari dan Pabrik Solvent Extraction Plant (SEP) dengan kapasitas produksi 500 ton/hari.

 
STAA Chart by TradingView

Selain itu, jarak tempuh dari pabrik KCP dan SEP ke Pelabuhan Kuala Tanjung juga lebih dekat. "Tentunya hal ini akan meningkatkan penghematan biaya operasional logistic dan efisiensi kegiatan domestik maupun ekspor," sambung dia. 

Peralatan Ship Loading Conveyor merupakan peralatan yang nantinya akan membantu proses loading komoditas curah kering (seperti PKE, PKM, Cangkang Sawit, dll) dari truk ke kapal dengan kapasitas 300 ton/jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .