KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Enam bulan sejak pemancangan perdana, proyek pengembangan Kilang Pertamina Balongan menunjukkan kemajuan. Sampai Juli 2021, kemajuan pembangunan fisik proyek rencana besar pengembangan kilang Pertamina alias Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan telah terealisasi sebesar 23,50%. Pertamina memproyeksikan proyek ini rampaung pada Mei 2022. Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang merupakan bagian dari RDMP itu memang telah memulai pemancangan (piling) perdana fasilitas penyulingan minyak mentah Crude Distillate Upgrading (CDU) Project pada Februari lalu. Kini, proyek RDMP Balongan melakukan peremajaan peralatan di unit Residue Catalytic Cracking (RCC) untuk meningkatkan kapabilitas dan keandalan operasinya.
Unit RCC merupakan fasilitas yang penting dalam proses pengolahan minyak bumi karena bertujuan untuk meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan melalui proses kimia, yaitu dengan bantuan katalis.
Baca Juga: Pertamina RU VI Balongan laksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua Di Kilang Balongan yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tersebut, proyek revitalisasi RCC berada di area Jetty Propylene (jetty yang sudah ada) dan akan dieksekusi pada awal tahun depan. Sebagaimana proyek RDMP Pertamina di seluruh Indonesia lainnya, RDMP Balongan juga digawangi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai subholding company Pertamina di sektor pengolahan dan petrokimia. Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Ifki Sukarya mengatakan, terdapat tiga kegiatan utama proyek revitalisasi RCC ini, yaitu Turn Around; pembangunan New Construction Jetty; serta pengerukan area New Construction Jetty. “Kemajuan proyek revitalisasi RCC menggembirakan. Saat ini, dua heavy equipment, Reactor Assy dan Orifice Chamber sedang dalam proses fabrikasi dan akan segera selesai. Begitu pula kolom prefabrikasi main equipment yang akan selesai bulan depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (13/8). Masih menurut Ifki, kegiatan akan diawali dengan penggantian dan perawatan sejumlah peralatan, seperti Reactor Assy, Orifice Chamber, dan Bypass Stack. Selain itu, dilakukan pula pembangunan jalan akses, soil improvement (perbaikan tanah), serta perakitan Cyclone Regenerator. Pada kegiatan New Construction Jetty, dilakukan pembangunan jetty (dermaga pencegah pendangkalan) baru, yang terdiri pekerjaan pengerukan area yang akan dibangun jetty, proteksi pada pipa-pipa yang sudah ada, dan pemancangan tiang pancang. “Jetty ini amat diperlukan dalam proyek revitalisasi RCC sebab berfungsi untuk memobilisasi peralatan berat, seperti Reactor Assy dan Orifice Chamber bila nanti telah selesai difabrikasi,” terang Ifki.
Baca Juga: Pertamina Rosneft: Pengerjaan FEED Kilang Tuban hingga akhir Juni lampaui target Ifki menambahkan, peningkatan kapasitas dan keandalan operasi unit RCC ini akan dapat menunjang optimasi produksi bahan bakar minyak (BBM) di Kilang Balongan. Hal itu tentu akan melengkapi proyek peningkatan fleksibilitas CDU yang nantinya dapat memproses minyak mentah campuran berat (Heavy Mix Crude) ataupun minyak mentah ringan (Lighter Crude Oil). Secara keseluruhan, proyek RDMP Balongan bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas unit pengolahan dan meningkatkan kapasitas produksi Kilang Balongan dari semula 125 MBSD (juta barel per hari) menjadi 150 MBSD. Proyek ini juga akan menghasilkan naphtha untuk proses lanjut dengan kapasitas produksi 11,6 MBSD, dari sebelumnya yang sebesar 5,29 MBSD. Terkait jadwal penyelesaian proyek, Ifki mengungkapkan kemajuan pembangunan fisik proyek RDMP Balongan telah terealisasi sebesar 23,50% pada Juli 2021. "Dengan kemajuan signifikan ini, harapan kami target penyelesaian proyek pada Mei 2022 dapat tercapai," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi