Tingkatkan Kapasitas, Garuda Indonesia (GIAA) Bakal Tambah 8 Pesawat di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah 8 armada pesawat di tahun 2024.

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra menuturkan tambahan 8 pesawat ini hadir dalam beberapa tipe. Detailnya adalah, 4 pesawat tipe B737-800 NG, 2 pesawat tipe B777-300 ER, dan 2 pesawat tipe A330-300.

"Dengan penambahan armada tersebut, kiranya dapat menunjang aktivitas produksi Garuda Indonesia sehingga harapannya akan berkontribusi positif kepada peningkatan revenue perusahaan," ujar Ifran kepada Kontan, belum lama ini.


Ia menambahkan, penambahan armada tersebut merupakan bagian dari langkah strategis GIAA dalam mengoptimalkan kapasitas produksi guna memaksimalkan momentum pertumbuhan trafik penerbangan domestik dan internasional khususnya dengan proyeksi pemulihan industri penerbangan pasca pandemi yang diperkirakan akan pulih sepenuhnya pada tahun 2024 ini.

Baca Juga: Garuda (GIAA) Raih Rekognisi Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu di Dunia 2023

Selain itu, opsi penambahan jumlah armada pesawat tersebut terus diselaraskan dengan gerak atau mobilitas masyarakat yang terus bertumbuh secara positif.

"Sebelumnya, upaya penambahan armada pesawat tersebut kami laksanakan dengan menambah 5 armada pesawat tipe B737-800 NG di mana sebanyak 4 pesawat telah kami terima dan 1 pesawat lainnya akan segera kami dikirimkan secepatnya di tahun ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga akan memaksimalkan produktivitas rute penerbangan sejalan dengan momentum pertumbuhan trafik penumpang domestik dan internasional. 

Pada akhir tahun 2023 lalu, dalam upaya mendorong pergerakan wisatawan mancanegara ke Indonesia, Garuda Indonesia telah melakukan penambahan  frekuensi penerbangan internasional seperti Narita – Denpasar pp, Guangzhou – Jakarta pp, Shanghai – Jakarta pp, Melbourne – Denpasar pp, Seoul - Denpasar pp, dan Sydney – Jakarta pp.

Selain itu, Garuda Indonesia juga berupaya mendorong geliat pariwisata di Indonesia Timur dengan membuka rute strategis Denpasar – Sorong pp sekaligus juga menjajaki opsi peningkatan konektivitas penerbangan intra Papua yang juga memiliki permintaan yang cukup tinggi dari pengguna jasa.

"Untuk tahun 2024 sendiri, saat ini kami sedang mengkaji sejumlah langkah pengembangan jaringan penerbangan untuk mengakselerasi kinerja kami melalui opsi penambahan frekuensi penerbangan ke rute-rute strategis maupun menambah rute baru yang menyesuaikan tingginya permintaan dari pengguna jasa," jelasnya.

 
GIAA Chart by TradingView

 Langkah perluasan jaringan penerbangan tersebut, juga coba dioptimalkan melalui kolaborasi bersama berbagai mitra strategis Perusahaan seperti airlines partner. Salah satu di antara rute yang sedang Garuda Indonesia jajaki adalah pembukaan rute baru Jakarta – Doha pp di mana mereka sedang melaksanakan koordinasi secara intensif dengan Qatar Airways sebagai mitranya.

Sebelumnya Garuda Indonesia juga tengah menjajaki joint venture rute penerbangan bersama Singapore Airlines serta beberapa kerja sama lain bersama Emirates dan Etihad.

Irfan berharap, dengan upaya-upaya tersebut, selain berdampak terhadap meningkatnya pergerakan wisatawan nusantara dan mancanegara yang akan menggerakkan ekonomi setempat, tentunya juga akan berkontribusi terhadap akselerasi kinerja perusahaan utamanya melalui fundamen penting pertumbuhan pendapatan usaha.

Lebih lanjut, Irfan menuturkan, melihat prospek industri penerbangan di tahun 2024 yang diproyeksi akan semakin bertumbuh secara positif yang didukung oleh proyeksi IATA bahwa tahun 2024 akan memecah rekor penumpang penerbangan terbanyak sebanyak 4,7 miliar penumpang sepanjang tahun 2024, maka fokus utama Garuda Indonesia saat ini adalah memaksimalkan kapasitas produksi yang dimiliki

 "Saat ini penambahan armada pesawat dan restorasi perbaikan armada menjadi hal yang sedang kami intensifkan mengingat semakin bertumbuhnya minat dari para pengguna jasa akan kebutuhan aksesibilitas udara untuk menopang aktivitas mereka. Kami optimistis langkah yang kami jajaki ini akan berkontribusi secara signifikan terhadap aktivitas bisnis yang kami laksanakan," ujar Irfan.

Baca Juga: Garuda (GIAA) Beli Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Bursa Karbon

Selaras dengan peningkatan kapasitas produksi tersebut, Garuda Indonesia juga secara berkelanjutkan terus meningkatkan level of service pada seluruh touch point layanan penerbangan mulai dari improvement digitalisasi layanan hingga kualitas inflight service. 

Di sisi lain komitmen tersebut yang coba dihadirkan melalui kolaborasi bersama berbagai brand dalam negeri terbaik guna menghadirkan added value layanan penerbangan untuk menambah excitement penumpang, seperti yang kami lakukan bersama "Dlaniers', "Buttonscarves", "Wardah", hingga yang baru baru ini "The Passion Jewelry"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari