Tingkatkan kredit UKM, ICBC gandeng BPR



JAKARTA. PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia telah menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

Deputy Head, Strategic Management & Transformation Office Bank ICBC Indonesia, Surya Wijaya mengungkapkan, dengan kerjasama dengan BPR ini, diharapkan akan mampu meningkatkan porsi kredit UKM di ICBC Indonesia menjadi 5% sepanjang tahun 2015 ini.

Surya bilang, sepanjang tahun 2014, porsi kredit segmen UKM di bank asal China ini masih rendah yaitu di bawah 2%. Selain bekerja sama dengan BPR dalam penyaluran kredit UKM, Bank ICBC Indonesia juga akan membeli aset-aset khususnya UKM milik bank lain, untuk mendongkrak penyaluran porsi kredit UKM.


Menurut Surya, hal tersebut dilakukan oleh Bank ICBC Indonesia dalam rangka mengikuti arahan regulator yaitu Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengharuskan perbankan Indonesia untuk menyalurkan kredit segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 20% dari keseluruhan portofolio kredit pada 2018 nanti.

"Kerjasama itu kami maksudkan untuk meningkatkan penyaluran kredit segmen small and medium enterprises (SME/ UKM) menjadi 5% sepajang tahun 2015," jelas Surya di Jakarta, Senin (16/3). 

Selama ini, menurut Surya, penyaluran kredit UKM perseroan masih kecil. Sebab, ICBC Indonesia lebih banyak bermain di segmen korporasi. "Tetapi, kami akan berusaha memenuhi target. Pasalnya, SME (UKM) adalah kontributor bagi ekonomi Indonesia," katanya.

Lebih lanjut Surya menuturkan bahwa pada tahun bershio kambing kayu ini, perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 35%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi kredit yang disalurkan Bank ICBC Indonesia tahun 2014 lalu yang sebesar 20%.

Kredit modal kerja memiliki porsi yang signifikan yaitu lebih dari 50% terhadap total portofolio kredit yang disalurkan perseroan. Selanjutnya disusul oleh kredit investasi dan kredit konsumer. Surya merinci, portofolio kredit segmen konsumer yang dimiliki ICBC Indonesia masih kecil, di bawah 2%.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Bank ICBC Indonesia, Shen Xiaoqi menyatakan bahwa target pertumbuhan kredit sebesar 35% itu, akan diimbangi perseroan dengan membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 20%. Perseroan, kata Shen, akan lebih menyasar dana simpanan murah berbasis tabungan dan giro.

Dalam beberapa waktu terakhir, total DPK ICBC memang masih didominasi oleh deposito yang menyumbangkan porsi hingga sekitar 80%. Sedangkan 20% merupakan dana murah berupa giro dan tabungan. Namun, "Akhir Februari 2015, sudah ada sedikit perubahan, misalnya untuk deposito sudah turun menjadi 70% sementara Current Account Saving Account (CASA) naik jadi 30%. Kami akan mengatur struktur deposito dengan banyak cara diantaranya kami akan meningkatkan dan memperbaiki tingkat service dan meningkatkan sistem kami, supaya bisa meningkatkan DPK," jelas Shen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia